Lets join ! Beasiswa Data Print 2016 sebentar lagi akan close pendaftaran. Buruan daftarkan diri anda! bagi mahasiswa dan pelajar SMA jangan sampai ketinggalan. informasi klik di http://beasiswadataprint.com
PENERAPAN KEDISIPLINAN DALAM
PENDIDIKAN YANG BERSAHABAT
Dalam
kehidupan sehari-hari, kata disiplin sudah kerap kali terdengar ditelinga kita.
Disiplin adalah salah satu bagian
pokok dalam kehidupan dan disiplin sangat kental hubungannya dengan nilai moral,
karena orang yang disiplin akan disenangi bahkan disegani oleh sesama. Dalam
ruang lingkup dunia pendidikan, disiplin adalah harga mati yang harus dibayar.
Artinya, disiplin mempunyai pengaruh yang besar dalam tercapainya tujuan
pendidikan yang sebenarnya. Disiplin bukan berarti membatasi kebebasan
seseorang tetapi merupakan
suatu kondisi yang terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, keteraturan dan atau ketertiban.
Kedisiplinan mempunyai
pengaruh besar terhadap pendidikan. Kedisiplinan adalah nilai dasar dalam
pendidikan karena arah yang diberikan kedisiplinan akan berakhir pada
keberhasilan dan tercapainmya suatu tujuan. Namun muncul beberapa pertanyaan
yaitu bagaimana pendidikan membangun dan menerapkan kunci kedisiplinan itu?
Bagaimana menerapkan kedisiplinan yang menciptakan pendidikan yang bersahabat
di dalamnya?
Pendidikan yang bersahabat adalah pendidikan yang menguntungkan
dan menyenangkan bagi para pelakunya yaitu pendidik dan peserta didik., yang di
dalamnya sesuai dengan konsep PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan). Menciptakan pendidikan
yang bersahabat bukan hanya menuntut kedisiplinan peserta didik, tetapi juga
menuntut kedisiplinan pendidik.
Melihat dari banyak kejadian sekarang ini, banyak kesalahan dalam
cara pelatihan kedisiplinan. Menghukum, membentak ataupun menyakiti fisik bukan
cara yang efektif untuk menanamkan jiwa kedisiplinan. Hukuman-hukuman yang
diberikan justru mempengaruhi kondisi
psikologi anak, mungkin sekilas cara itu cepat merubah tingkat
kedisiplinan namun kedisiplinan yang ditimbulkan tidak akan menciptakan
pendidikan yang bersahabat karena tidak menyenangkan bagi peserta didik yang
merasa tertekan akan hal itu.
Penegakan
kedisiplinan seringkali tidak mendapatkan respon positif bagi peserta didik
karena kepemimpinan yang dilakukan oleh pendidik bersifat otoriter. Contohnya,
pendidik hanya mewajibkan peserta didiknya disiplin sedangkan tidak berlaku
untuk dirinya sendiri. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan
kedisiplinan dalam pendidikan yang bersahabat diantaranya menjadikan pendidik sebagai
model bagi peserta didiknya dengan memberikan contoh yang baik. Apabila
peraturan wajib datang tepat waktu pada pembelajaran, maka harus berlaku untuk
peserta didik maupun pendidik.
Menciptakan
pembelajaran yang nyaman sehingga memotivasi peserta didik untuk belajar.
Pembelajaran menyenangkan dapat dilakukan dengan mengadakan game-game yang bersangkutan dengan bahan
ajar, juga dapat melakukan kegiatan belajar di luar ruangan. Pendidikan harus
dijadikan sebagai kegiatan yang disenangi peserta didik bukan kegiatan yang
membosankan dan ditakuti. Menciptakan kedisiplinan bukan menekan peserta didik,
tapi memotivasi peserta didik mengenai pentingnya kedisiplinan dalam
pendidikan.
Menghilangkan
hukuman menakutkan yang selama ini menjadi momok bagi peserta didik dan
menggantinya dengan hukuman yang menyenangkan serta melatih kedisiplinan
peserta didik. Contohnya, yang sering kita jumpai dalam kelas peserta didik
yang terlambat datang ke kelas saat jam pelajaran dimulai harus keluar kelas
atau berdiri satu kaki dengan tangan memegang telinga di depan kelas. Hal ini
bukanlah cara yang tepat untuk melatih kedisplinan. Hukuman yang diberikan
diganti dengan hal yang dapat meningkatkan kedisiplinan peserta didik seperti
harus datang sepuluh menit sebelum pembelajaran dimulai selama satu minggu
sehingga peserta didik akan terlatih untuk datang lebih awal dan tidak
mengulangi kesalahannya. Saat peserta didik berbuat salah, yang penting
bukanlah menghukumnya karena dia salah, tapi membuatnya sadar bahwa dia salah,
dan harus bertanggungjawab atas kesalahannya.
Penerapan
kedisiplinan dalam pendidikan yang bersahabat sepenuhnya bergantung pada pelaku-pelaku
pendidikan. Pelaku pendidikan yang akan menerapkan kedisiplinan dengan
menciptakan pendidikan yang bersahabat di dalamnya. Pembiasaan hidup disiplin akan
mempunyai hubungan yang positif bagi kehidupan dimasa yang akan datan karena kedisiplinan itu merupakan hal
terpenting dan paling mendasar dalam setiap usaha, karna tidak sedikit
orang sukses terbukti telah tekun mengamalkan prinsip-prinsip disiplin
dalam kehidupanya. Mari kita lihat disekitar kita, sudahkah penerapan
kedisiplinan mengarah pada pendidikan yang bersahabat? Jika belum, mari bersama-sama
berbenah untuk memperbaiki ke arah yang lebih, karena kedisiplinan adalah modal
awal untuk menciptakan pendidikan Indonesia yang berkualitas dan bersahabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar