Kamis, 13 Desember 2018

Part 5 #Saling Tatap, Kemudian Menjadi Dekat


Ada yang datang tiba-tiba
Tanpa niat ingin mengakhiri
Yang aku tahu
Kamu menyukai pelangi layaknya aku mencintai hujan
Kamu menyukai aksara layaknya aku mengagumi kata-kata
Sekarang namamu kian membayang
Baru sekejab kau datang
Aku mau kau jangan hilang
Bagaimana?
Jika ternyata rasaku tak sama
Jika hanya aku yang suka
Kamu tidak
Jika hanya aku yang mau
Kamu tidak
Jangan begitu
Aku tak mau
Aku mau,
kamu
Titik.

Saling Tatap, Kemudian Menjadi Dekat
            Pagi yang tak seperti biasanya, aku mengoleskan sedikit lipgloss di bibirku. Terasa aneh, aku termasuk cewe yang kurang menyukai make up pada waktu itu seperti temanku lainnya. Biasanya, setiap pergi ke sekolah aku hanya menyempatkan memakai baby powder saja.  Entah apa yang membuatku ingin, aku ingin terlihat bebeda.. Tentu karena Gaga, aku ingin terlihat cantik ketika dia melihatku. Ahh seperti anak SMP yang baru pubertas saja.
            Ku awali pagi dengan semangat lebih banyak dari biasanya. Aku merasa malu pada diriku sendiri, seperti lepas kendali. Aku kehilangan kompasku, lalu kemana aku akan berarah? Apa ini yang namanya jatuh cinta lagi? Secepat ini? Aku tidak mengerti, mengapa hanya dia yang akhir-akhir ini kumimpi?
            Aku belum melihat Gaga sejak pagi tadi di sekolah. Mungkin dia sibuk di kelas, atau dia sedang sibuk mengerjakan PR nya, atau dia sudah kenyang jadi tidak perlu ke kantin. Aku mencari Gaga di antara yang ramai di antrean kantin Bude.  Sial aku tidak menemukannya. “Kemana dia? Kenapa tidak ada dimana-mana?” Tanyaku dalam hati.
“Reyna, beli minuman dingin yuk ah, haus banget nih” ajak Gina, teman sebangku ku.
 “Hah, kemana? ke depan sana?” tanyaku.
“Iyalah, kemana lagi. Yukklah!” ajak Gina.
“Oke, sebentar” aku mengambil baby powder dalam tasku, lalu ke usapkan pada wajahku. Siang itu cukup panas, wajahku kusam. Aku akan pergi ke koperasi depan kelas Gaga. Nanti kalau dia melihatku yang kusam, pasti aku malu sekali, pikirku.
“Eh kok tumben sih pakai bedak, biasanya ga pernah” kata Gina.
“Gapapa, kusam banget” jawabku tak ingin membuat Gina curiga.
            Aku berjalan bersama Gina menuju koperasi sekolah. Dari jauh, aku melihatnya di depan pintu kelas. “Keep calm please, jangan grogi” kataku dalam hati. Aku membenarkan jilbabku. Aku berjalan semakin mendekatinya dengan jantung yang semakin tidak karuan ritmenya. Sesekali aku ajak ngobrol Gina untuk menenangkanku. “Dia melihatku tidak ya?” Tanyaku dalam hati. Kutolehkan pandanganku padanya, Tapppppp! Dia melihatku. Aku menunduk malu. Apa yang dia pikirkan tentangku? Bagaimana kalau jilbabku tidak rapi, atau bagaimana kalau bedakku berantakan? Pasti akan ilfeel sekali.
            Malam seperti biasa, aku selalu menunggu pesan dari Gaga. Sekarang, notifikasi pesan dari Gaga menjadi hal yang aku tunggu-tunggu. Aku punya akun Blackberry Masanger, Gaga pun juga. Tapi anehnya, sampai sekarang dia belum juga mengundangku. Bahkan menanyakan PIN ku saja dia tidak pernah. Padahal kan bisa saja kami chat tanpa harus beli pulsa. Huftt!
“Malam Reyna” sapa sebuah nomor baru. Tapi aku tau ini Gaga. Wah sepertinya ada berbeda, kalau biasanya hanya malam saja, sekarang dia sudah berani memberi imbuhan namaku di sana. Wkwk sebentar, kenapa dia mengganti nomornya?
“Malam juga. Gaga ya? Tanyaku percaya diri.
“Iya, aku mengganti nomorku”
“Hah, kenapa?”
“Soal nya kita beda operator, jadi pulsaku cepat habis, hehe”
Aku tertawa sebelum membalas pesannya. Kisit sekali cowo ini, pikirku.
“Iya deh, ga main futsal?”
“Enggak, lagi libur. Tadi aku lihat kamu di sekolah”
“Oh ya” aku pura pura tidak tahu.
“Kenapa ga nyapa?”
“Maaf, ga lihat sih.”
Percakapan berlanjut menjadi panjang…
            Malam itu menjadi malam terpanjang percakapanku dengan Gaga. Aku baru menyadari, mengapa selama ini Gaga tidak pernah memanjangkan percakapan denganku, ternyata karena operator nomor ponsel kami berbeda. Biaya untuk SMS mahal, pulsanya menjadi cepat habis. HEHE Sekarang buktinya, setelah dia menganti nomor yang sama operatornya, aku bisa merasakan percakapan yang panjang. Tapi kenapa sampai dia rela mengganti nomornya? Jangan jangan….. ah aku tersenyum sendiri membayangkannya.
            Semua memang terasa berubah. Pesan Gaga yang biasanya dia kirimkan setiap malam, sekarang tidak lagi. Maksudku, tidak menjadi lama lagi. Pagi yang sekarang Gaga sudah berani mengirim pesan selamat pagi. Begitupun dia memberi kata-kata semangat untuk sekolahku hari ini. Setiap pagi yang biasanya aku hanya sekedarnya saja, sekarang menjadi aku yang lama di depan kaca.
            Hari ini jadwal olahraga kelas Gaga. Aku melihatnya dari kejauhan, sedang bermain futsal bersama teman lainnya. Bahkan saat panas terik dan tubuh dipenuhi keringatpun, dia masih terlihat menawan. Sungguh, kali ini aku benar-benar kecanduan ingin memperhatikannya. Aku masih belum memalingkan pandanganku darinya. Aku berharap dia menoleh ke arahku, sebentar saja. “Ayo lah, lihat aku. Please, lihat ke arahkus sebentar saja” Gumamku dalam hati. 1,2,3…
Gaga menoleh ke arahku. Aku masih memandanginya. Jantungku berdebar menatapnya dari kejauhan. Aku masih menatapnya, lalu kuberanikan melempar senyum kecil padanya. Dia tersenyum padaku. Apakah aku benar-benar sedang tidak bermimpi?  Malam berlanjut, setelah percakapan yang panjang, Gaga izin main futsal padaku.
“Aku main dulu ya” katanya seperti malam-malam biasa
“Iya semangat. Hati-hati mainnya, jangan kecapekan” jawabku sedikit perhatian pada Gaga. Aku tau pasti dia akan tersenyum membaca pesanku. Malu, jelas. Tapi aku sudah tidak perduli. Begini ternyata rasanya jatuh hati.
“Iya, terimakasih Reyna” balasnya.
Malam itu aku tidak menunggu Gaga pulang. Mataku sudah terlalu berat dan ingin tidur. Aku tidak mendengar Gaga mengirim pesan “Sudah tidur ya?” dan “Goodnight” yang tidak sempat kubalas. Aku terlalu mengantuk. Kita bertemu dalam mimpi saja yaa.

Bersambung…..


Senin, 10 Desember 2018

Part 4 #Pesan Singkat


Merekah
Kunikmati rasa kian memanah
Pada hati tak tau arah
Stttt, kataku  jangan banyak ulah
Jika menjatuhkan hati  adalah sebuah pilihan
Apakah memilih seseorang juga?
Jika mencintai sebuah takdir?
Apakah mencintaimu juga?
Jika menyayangi sebuah kebetulan
Apakah menyayangimu juga?
Lalu bagaimana mestinya?
Rasa yang  hadir tidak sengaja
Siapa yang mau bertanggung jawab?
Kamu?

Pesan Singkat
Malamku saat ini lebih dari sekedar indah ditemani banyak bintang, tapi menjadi sempurna dengan percakapan singkat dengan Gaga. Malam ini hari kedua aku dan Gaga saling bertukar pesan. Tiga hari ini, dapat kubilang adalah percakapan tersingkat dan terpendek dengan lelaki aneh sepanjang per chatan dengan yang lain. Gaga masih dingin, belum meleleh bahkan mendidih. Sikapnya masih tergambar setiap kali aku membaca pesannya. Mungkin sedikit aneh dan berbeda dari kebanyakan pesan yang aku terima dari laki-laki lain, pesan darinya sedikit kaku, dan membuatku geli ingin tertawa.
Gaga adalah tipe cowo yang tidak suka basa-basi. Percakapan singkat kami tidak pernah ada embel-embel apapun. Sekedarnya saja, biasa saja, terasa aneh jika aku membacanya seperti percakapan anak SD kelas lima. Sebagai wanita yang mengatasnamakan gengsi, aku sebenarnya ingin sekali memulai percakapan dengan Gaga, tapi ahhh aku tidak seberani dan senekat itu. Malam menunjukkan pukul 19.00 WIB. Aku masih menatap layar handphone ku yang masih saya gelap dan senyap, tanda tidak ada pesan masuk. “Apa Gaga tidak mau menghubungiku lagi?” pikirku dalam hati.
Beranda facebook malam itu menjadi temanku menunggu pesan dari Gaga. Sudah pukul 19.30 WIB sejak malam kemaren pesan terakhirku belum ada balasan hingga sekarang. Sudahlah, kan sudah berkali-kali aku bicara jangan terlalu percaya diri. Bisa saja dia hanya iseng, atau hp nya di bajak teman. Ahh, aku sudah mulai tidak karuan dan berpikir macam-macam. Tak lama kemudian…
“Malam” sebuah pesan masuk di handphone ku. Yeayyyy, akhirnya ini yang kutunggu-tunggu.
“Malam juga” jawabku seketika
“Lagi ngapain” sambungnya
“Lagi tiduran” jawabku secepat kilat seperti petir di tengah hujan
“Oh oke. Aku main futsal dulu ya” balasnya
Astaga, sudah dua puluh dua jam aku nunggu pesan dia dan cuma segitu doang? Ni cowo  bukan lagi ngigau kan? Terus ngapain kalau cuma mau main futsal doang mesti SMS dulu. Aku mendengus kesal. Terus aku harus jawab apa untuk menunggu 22 jam kemudian. Ah, ini begitu lucu. Aku menginginkan percakapan panjang dengan Gaga, tapi sepertinya Gaga belum siap untuk itu. Aku cukup mengerti untuk memahami sifatnya.
            Aku masih berpikir untuk membalas pesannya. Apa aku harus pura-pura akrab? Atau aku harus membalas pesan yang memancingnya untuk menjawab lagi dan lagi? Atau.. aku harus bagaimana ini?
“Oke, hati-hati ya” typing… lalu ku hapus
Bagaimana kalau “Iya, kamu semangat ya futsalnya” typing… lalu ku hapus lagi. Kelihatannya terlalu memaksakan. Akhirnya kubalas singkat saja “Iya, semangat!”. Aku ingin percakapan lebih dari percakapan aneh itu. Aku ingin bercerita tentang hari ini,begitupun aku ingin dia juga. Aku ingin menanyakan makanan kesukaannya, begitupun aku ingin dia juga. Aku ingin menanyakan teman-teman di sekolahnya, begitupun aku ingin dia juga. Tapi sepertinya tidak akan pernah, percakapan itu hanya sebatas sedang apa, lalu berpamitan.
            Malam semakin larut, aku masih mengira-ngira jadwal selesai futsal Gaga dan teman-temannya. Sudah pukul 22.00 WIB, pasti dia sudah pulang, pikirku. Pucuk di cinta ulampun tiba, beberapa menit kemudian sebuah pesan masuk dari Gaga yang sudah ku tunggu-tunggu.
“Iya, makasih” balasnya. Ternyata itu balasan pesanku yang tadi.
“Iya sama-sama. Udah pulang?” tanyaku pada Gaga. Cowo seperti dia memang harus banyak ditanya agar banyak juga jawaban dan pertanyaan balik. Kalau tidak begitu, percakapan terhenti, aku tidak bisa lanjut dalam misiku membuatnya jatuh hati. Malu aku tak peduli, aku harus berani. Dia pasti akan bersamaku, lihat saja nanti.
“Udah barusan. Kok belum tidur?” balasnya lagi
“Iya, aku nunggu kamu pulang” kataku sedikit gombal. Aku yakin dia sedang tersenyum membaca pesan ini. Aku tidak perduli, aku ingin dia tau aku penuh simpati padanya dan cukup aku wanita yang berani merayunya seperti ini.
“Sudah malam, tidurlah” balasnya lagi. Ah, jantungku semakin tidak karuan. Dia berhasil membuatku bahagia malam ini. Hanya ucapan seperti itu saja, biasa saja, tapi diucapkan oleh orang yang tidak biasa.
“Iya, ini mau tidur” balasku.
“Night” balasnya mengahkhiri percakapan malam ini. Malam terasa semakin dingin, aku menarik selimutku dan merebahkan badanku. Malam menunjukkan pukul 23.10 WIB, sudah waktunya tidur, besok sekolah. Aku tersenyum menutup malam ini.
“Selamat Tidur, Ga…”

bersambung....

Jumat, 07 Desember 2018

Part 3 #Jangan Jatuh Cinta


Jantung,
Mengapa tak mendusta
Sebentar saja kau jangan berdegup
Aku bingung
Mendefinisikan ini dengan ilusi ku saja
Benarkah ada yang berbeda
Atau aku hanya sedang berangan?
Mengapa?
Kamu biasa saja
Tapi aku sedang berbohong
Kamu berbeda
Tapi aku tak ingin mengakuinya
Lalu apa,
Apa artinya kau menatapku dalam
Getaran jiwaku semakin kencang
Kerap membuatku tersipu
Malu
Tapi aku suka
Aku mau

Jangan Jatuh Cinta
Sejak kemarin, aku semakin tidak karuan. Sebenarnya ada apa dengan hati ini. Mengingatnya saja aku bisa tersenyum sendiri seperti orang gila. Memangnya dia siapa? Biasa saja. Aku harus menganggapnya biasa saja. Walau harus kuakui dia berbeda. Dia berbeda. Pokoknya berbeda saja. Kuyakinkan pada hati, aku tak boleh jatuh cinta lebih dulu. Aku harus membuatnya takluk sebelum aku yang tunduk. Tapi bagaimana? Berbicara dengannya saja aku hampir tidak pernah. Aku hanya bisa memandanginya jauh dari gerbang sekolah setiap pulang dan datang.
Dari dulu, Gaga memang terkenal dingin. Entah dingin karena kebanyakan makan batu es, atau dingin karena sering main hujan aku juga tidak tahu. Yang jelas, Gaga memang seperti itu dari lahirnya. Menurut informasi yang aku cari selama ini secara intensif dan rahasia, ada beberapa cewek yang naksir Gaga. But, karena ga ada respon sama sekali dari Gaga sampe si cewe jatuh bangun buat dapetin hatinya dan berakhir nyerah. Sampai sekarangpun, kabarnya Gaga sedang dekat dengan beberapa cewe di sekolah.
Hari-hariku biasa saja, tidak terlalu berharap dan tidak juga terlalu pasrah. Aku masih diam-diam mengecek dinding facebook Gaga. Aku juga masih sering pandangin Gaga dari kejauhan saat jam dia olahraga. Aku tidak tau, yang awalnya aku kurang respect dengan cowo songong yang sombong itu, sekarang aku jadi benar-benar penasaran dengannya. Aku bukan sedang jatuh cinta, tapi sepertinya ini proses mendekati jatuh deh. Aduhhh, aku harus bagaimana?
Aku, masih dikenal sebagai cewe yang galau akibat patah hati beberapa bulan yang lalu. Iya, aku pernah gagal dalam menjalin kasih dengan cowo yang usianya lebih muda dariku. Sungguh tidak enak, ditinggalkan saat sedang sayang-sayangnya, hehe. Itu dulu. Sekarang, aku dapat berpikir realistis bahwa ga ada gunanya meratapi perpisahan dengan orang yang sudah jelas tidak pernah menginginkan kehadiran kita dalam hidupnya. Betul tidak?
Aku tinggal bersama Fini dan Hena di sebuah rumah kost yang cukup jauh dari sekolah. Siang itu, tidak ada angin tidak ada hujan.
“Assalamualaikum” sapa tamu di luar kost ku.
“Waalaikumussalam” jawabku. Seketika itu juga aku membuka pintu. Aku tercengang, tidak tau harus berbuat apa. Ini benar bukan mimpi? Gaga datang buat apa? Senang, bercampur grogi. Tapi aku berpura-pura biasa saja.
“Ada apa?” tanyaku singkat.
“Fini ada?” jawabnya singkat juga.
“Sebentar aku panggil” jawabku sambil berjalan memanggil Fini. Fini adalah teman kamas kostku, yang kebetulan dia juga tetangga dan teman kecil Gaga. Aku baru tau, Gaga datang pasti untuk mencari Fini. Gaga datang bersama rekannya, Edo. Aku tidak keluar, aku hanya mendengar percakapan mereka dari dalam kamar. Malu, iya aku malu. Entah apa yang membuatku malu, malu saja gitu.
Hari yang terik, saat itu aku ingat Gaga datang menggunakan baju pramuka sepulang sekolah. Karena cuaca yang cukup panas, pop ice sepertinya terlalu enak kalau hanya dibayangkan. Aku dan Hena memutuskan untuk membeli minuman di tempat biasa. Ketika itu, aku memang membeli banyak minuman untuk mencuri perhatian Gaga.
“Mau pop ice?” kataku sambil menyodorkan dua gelas pop ice pada Gaga.
“Oh iya, terimakasih” jawabnya singkat.
Aku tidak berharap banyak, aku hanya ingin Gaga tau kalau aku adalah cewe yang cukup care. Bukan hanya pada Gaga, tapi aku merasa memang aku begitu. Aku senang, meski hanya singkat responnya, cukup membuatku tersenyum malu.
            Suatu malam, malam minggu. Seperti rutinintas manusia berkekasih lainnya, malam minggu adalah malam untuk bertemu dan berkencan. Hena kedatangan kekasihnya, Aldo. Kami bergurau bersama malam itu. Karena Hena masih menganggap aku patah hati dan galau, Hena menceritakan kisahku pada Aldo. Puas sekali mereka menertawakanku malam itu. Entah apa yang ada di benak Hena, tiba-tiba dia berkata:
“Kenapa kamu ga deketin Gaga aja Ren?” katanya padaku. Seketika juga aku terkejut, mengapa Hena berbicara seperti itu? Apa Hena tau selama ini diam-diam aku memperhatikan Gaga.
“Ah, apaan sih. Gaga itu pendiam, dingin, orang nya juga highclass. Mana mau dia sama aku, ngaco deh.” Jawabku sambil tertawa.
“Kalau ga dicoba, mana tau” Jawab Hena. Hena dan Aldo kemudian berencana untuk mendekatkan aku dengan Gaga.
“Kamu suka sama Gaga?” Tanya Aldo. “Kalau kamu suka, nanti aku salamin deh, kita bakal comblangin kok” sambungnya.
Aku masih belum paham, aku harus jawab apa nih? Jujur, ah aku malu. Tapi aku ingin lebih dekat dengan Gaga. Apa mungkin? Kataku dalam hati. Sampai akhirnya kuberanikan menjawab pertanyaan Aldo.
“Ya kalau Gaga nya mau, hehe” jawabku sambil tertawa malu.
“Aman deh, ntar aku salamin sama Gaga” kata Aldo.
“Eitsss, bentar dulu, tapi jangan bilang aku nitip salam yaa. Malu begok” kataku lagi.
Hena dan Aldo tertawa puas.
            Beberapa malam berlalu, malam itu cukup dingin. Mataku sudah lelah sejak pagi berhadapan dengan monitor laptop. Aku merebahkkan badanku di atas kasur, menarik selimut, lalu merangkul guling kesayanganku. Menjelang tidur, aku selalu memainkan handphone ku. Krikkkkk, bunyi nada dering SMS ku. Aku lihat jam pukul 20.03 WIB. Sudah malam, siapa yang mengirim pesan padaku malam begini, pikirku. Dengan mata setengan ngantuk, aku membuka ponselku dan melihat pesan masuk.
“Malam..” sapa nomor yang belum aku kenal itu.
“Ini siapa?” balasku singkat. Sebenarnya aku benci dengan nomor-nomor seperti ini.
“Gaga” balasnya.
Sontak aku terkejut dan tidak percaya kalau nomor itu adalah Gaga, karena seperti tidak mungkin saja orang semacam Gaga nurunin gengsi untuk ngirim pesan ke cewek.
“Gaga?” tanyaku tidak percaya. Malam itu juga, aku menghubungi Aldo untuk menanyakan kebenaran nomor Gaga.
“Muhammad Dirgantara” balasnya.
“Beneran?” tanyaku masih tidak percaya. Setelah akhirnya Aldo membenarkan nomor itu benar Gaga. Aduhhh, aku harus bagaimana? Aku sudah tidak karuan malam itu. Jantungku seperti tertimpa batu 1 ton, berat dan tidak karuan.
“Iya. Lagi apa?” balasnya lagi. OMG! Aku masih tidak percaya ini Gaga yang selama ini aku kenal diam, songong dan sombong. Bisa juga seperti ini? Hihi aku setengah mati bahagia.
“Lagi tiduran nih, kamu?"
“Lagi mau main futsal, aku main dulu ya”
“Oh, okay. Semangat”
Pesan singkatku bersama Gaga sekaligus percakapan pertama via SMS itu mengantarku pada mimpi yang indah malam itu. Tidak dapat aku tutupi, aku senang. Apakah kali ini aku sudah jatuh cinta? Jangan… maksudku, jangan dulu. Belum saatnya Reina. Ini baru awal, kamu nikmati saja dulu. Kataku meyakinkan hatiku sendiri.
Malam yang indah, “Goodnight ga..”

bersambung....

Part 2 #Ketahuan


Jika,
Mengenalmu kuyakini sebagai  takdir
Lalu mengapa sikapmu masih getir?
Salahkah,
Bila aku begitu percaya
Kau yang akan menyembuhkan luka
Coba sebentar saja
Lihat aku ayolah
Aku disini tolehlah
Jangan mencari
Jodohmu disini,
Aku.
-irmanisa-

Ketahuan.
Time to lifeskill. Sekolahku memang rutin mengadakan lifeskill jalan-jalan ke ibukota Provinsi untuk menyaksikan pertunjukan seni yang nantinya akan  dijadikan bahan untuk mata pelajaran seni. Untuk beberapa kelas, kami dibagi kedalam beberapa kelompok. Pagi buta aku sudah sibuk mencari namaku pada lima bis depan sekolah. Reina Zhifa Anisa:Bis 3, kemudian aku membaca daftar nama di atasku. No.14 Muhammad Dirgantara Zeo Putra. OMG! Aku dan Gaga berada pada bis yang sama.
Tanpa ragu aku memasuki bis. Perjalanan yang biasa aja menurutku. Banyak kejadian dan hal-hal seru dalam bis, but aku ga ngerasa ada yang seru tuh. Sedikit penasaran dengan Gaga, aku menoleh ke bagian belakang  bis. Mencari sosok manusia songong yang sombong itu cukup sulit, tertutup dengan teman-teman yang lain. Tapp!! Sial, aku kepergok sedang mencarinya. Dia menatapku biasa saja. Aku tertunduk, lalu memalingkan pandanganku. Sepanjang jalan aku hanya diam mendengarkan suara heboh anak-anak lain. Aku bukan pendiam, hanya saja aku tidak suka perjalanan ini. Beberapa kali aku mendengar suara lelaki itu di belakang sedang tertawa, respect ingin melihat ke belakang, tapi aku malu.
Aku masih asik denga diamku, ponsel ku dan permen karet dimulutku. Sampai akhirnya tiba di lokasi, aku seperti tidak ada gairah untuk mengikuti kegiatan yang membosankan ini. Angin pantai memanjakan badan dan panas terik yang menyekik, aku duduk di gazebo tepi pantai. Memandang ombak yang beradu di bawah sengatan sinar matahari. Sruppppp, aku menyruput es kelapa mudaku. Seketika pandanganku menoleh ke sudut sana mendengar suara tertawa itu. Bengong, aku masih memandanginya tertawa.
Baju putih bercampur biru yang dia kenakan cukup membuatnya semakin manis, ditambah lagi blangkon di kepala yang aku sendiri bingung apa maksudnya memakai blangkon itu. Cukup lucu, membuatku ketagihan dan tak ingin mengakhiri pandanganku padanya. “ahhh sial, manis sekali lelaki songong itu”. Gumamku dalam hati. Aku masih memandanginya dari kejauhan berharap dia tidak menoleh ke arahku sebab aku malu kalau harus dua kali kedapatan memperhatikannya.
Jalan pulang, badanku terasa berat dan lelah. Wahai waktu, aku berharap agar cepat berlalu. Permen karet yang aku makan sudah terasa hambar. Aku membuangnya lewat candela bis. Upsssss, permen yang kubuang tidak keluar dan nyangkut di kursi bis. Auto aku cemas dan aku harus bagaimana ini? Tidak mungkin aku mengambilnya, seketika aku pura-pura tidak terjadi apa-apa. Dengan rada tidak bersalah, aku kura-kura dalam perahu alias pura-pura tidak tahu. Aku menoleh kanan kiri, sepertinya aman. Tidak ada yang tahu aku yang melakukan ini. Beberapa saat kemudian, kursi belakang kembali heboh karena permen karet ulahku tadi. Menempel di salah satu celana anak kelas. Aku mencoba keep calm dong, beberapa dari mereka terlihat mencaci si pembuat olah. “Bego banget si jadi orang” “ulah siapa nih” “awas aja ketemu orangnya” “ga ada otak apa ya”. Dalam hati aku tertawa. Aku yakin mereka tidak akan tahu aku pelakunya.
Masih dalam ribut soal permen karet tadi, aku merasa ada yang memandangiku diam-diam. Aku mencari siapa yang tengah memperhatikanku. Kudapati lelaki itu tengah melihatku. Sejak tadi rupanya, mengapa? Pikirku. Aku masih melihatnya, dia masih menatapku penuh curiga. Sepertinya dia tau sesuatu, ah siall jangan jangan dia tau yang terjadi sebelum kehebohan ini. “Lain kali kalau buang permen karet hati-hati biar ga merugikan orang lain” bisik Gaga padaku.
“Sssstttttt, jangan bilang siapa-siapa” jawabku pelan.
Aku terdiam, malu. Mengapa harus lelaki itu yang melihatnya? Kurasa awalnya aman-aman saja. Ternyata diam-diam dia memperhatikanku? Ah aku terlalu pede untuk berpikir seperti ini. Mengapa aku senang dia berbicara padaku? Rasa apa ini? Apa ini masuk dalam scenario takdir? Tapi mengapa sikapnya masih getir? Atau aku benar-benar telah tertarik pada laki-laki songong yang sombong itu. Apa dia juga tertarik padaku? Ahh semoga saja begitu. Aku tersenyum kecil.


bersambung...

Kamis, 06 Desember 2018

Part 1 #Happy Aniversary Sayang..


Aku,
Seperti berada dalam belenggu waktu
Berusaha keras mengenalmu
Lalu memaksa masuk dalam hidupmu
Berbeda,
Ada sesuatu yang mempertemukan kita berdua
Seolah kita sudah saling mengenal lama
Kuberanikan tumbuhkan rasa, kau tetap masih yang lama
Perasaan itu seperti bara dalam dada
Menyala lalu membara dalam terang cahaya
Sementara aku menikmatinya
Gemetar,
Dunia melihat kita terbakar
Sementara hanya padamu aku berdebar
Pada roda waktu yang terus berputar
Aku mulai memastikan rasa ini bukan sekedar
Salahkah,
Aku ingin memilikimu tanpa tahu mengapa
Memelukmu tanpa berkata apa-apa
Sampai lupa dan menua
Tolong jelaskan, getaran ini artinya apa?
-irmanisa-





Happy Aniversary Sayang.....
   Pagi sudah menjelang siang, namun matahari saja masih malu menampakkan sinarnya. Aku belum sadar betul dalam mengumpulkan nyawa untuk bangun. Membayangkan kuliah pagi dengan dosen killer membuat gravitasi kasurku semakin kuat. Ahh pagi ini terasa malas, sama seperti pagi-pagi biasanya.
Buka mata, tidak ada aktivitas lain yang pertama aku lakukan selain mengecek smartphone dan membuka chat whatsapp.
“Happy Aniversary yang ke-5 sayang… Semoga kedepannya hubungan kita lebih baik dan bisa bersama selamanya, ILOVEYOU!”
Sebuah pesan via whatsapp dari Gaga. Muhammad Dirgantara Zeo Putra, dia adalah kekasihku. Pesan singkatnya itu membuatku tersenyum malu di atas kasur. Aku seperti orang gila yang membayangkan sebuah pertemuan dengan makan malam romantis penuh lilin dan bunga pada hari yang istimewa. Aku membalas pesan singkat Gaga dengan ucapan penuh diksi yang sebagian aku cari di google dengan kata kunci ucapan romantis anniversary untuk pacar. Sebelum beranjak dari tempat tidur dan menyegerakan mandi, aku mengingat lagi tentang kisahku bersama Gaga.
Gaga adalah lelaki yang menemaniku lima tahun belakangan ini. Seperti malaikat yang sengaja dikirim Tuhan ketika aku sudah tak berdaya akibat gagal bercinta, lima tahun yang lalu aku mengenal Gaga lewat perjodohan dan percomblangan yang cukup lama oleh Dani. Aku mengenal Gaga sudah lama, sejak kami masih kecil. Tapi, Gaga itu pendiam, seperti batu dan dingin seperti es. Ketika aku sekolah menengah pertama, aku sempat mengagumi Gaga sebagai sosok yang ganteng, dan manis (padahal bohong). Ketika itu aku belum tahu namanya, aku hanya tahu nama panggilannya. Aku mencari tahu nama lelaki yang telah membuatku penasaran itu pada Eva yang kebetulan satu kelas dengan dia.
Tidak pernah aku bayangkan sebelumnya,ternyata aku dan Gaga mendaftar di sekolah menengah atas yang sama. SMAN 1 Favorite yang merupakan latar aku bertemu Gaga meski tanpa sepatah kata apapun. Kesombongan Gaga sempat membuat aku ilfeel dan kesal. Sebagai siswa yang cukup pintar diwilayahku, harusnya Gaga mengenalku tapi mengapa sikapnya seolah-olah enggan untuk berkenalan?
“Ahh, ini cowok pasti songong banget nih” gumamku dalam hati.


bersambung.........

Selasa, 04 Desember 2018

BEASISWA DATA PRINT 2018 "Sikap Berbhineka Cerminan Mahasiswa Indonesia"

Guysssss, Beasiswa Data Print 2018 periode ke-dua sebentar lagi akan close pendaftaran loh. Buat kamu mahasiswa dan pelajar SMA, Lets Join!!! Segera daftarkan diri kamu sekarang juga sebelum terlambat. Ada beasiswa jutaan rupiah buat kalian cukup dengan mengisi kolom pendafataran dan buat essaynya sesuai dengan tema nya nih. Tunggu apa lagi?
Informasi selengkapnya klik link di bawah ini
http://beasiswadataprint.com



SIKAP BERBHINEKA CERMINAN MAHASISWA INDONESIA
Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mempunyai keberagaman baik bangsa, suku, ras, adat istiadat dan budaya. Keberagaman tersebut menumbuhkan banyak perbedaan dari bangsa Indonesia. Perbedaan itu sendiri sejatinya bukanlah bahan pemecah suatu bangsa, akan tetapi dengan adanya keberagaman dan perbedaan kita dapat menjadi bangsa yang besar dan arif. Keberagaman bangsa Indonesia juga menjadi sebuah kekuatan besar apabila dilandasi dengan persatuan dan kesatuan. Sebagai bangsa Indonesia, semboyan “Bhineka Tunggal Ika” sudah tidak asing lagi terdengar dan semboyan yang memiliki arti “Walaupun berbeda-beda tetap satu juga” tersebut merupakan salah satu pondasi yang menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat berkat persatuan dari keberagaman yang ada.
Persatuan dan kesatuan di Indonesia dapat diciptakan tidak lepas dari peran mahasiswa yang menghormati keberagaman bangsa dalam wujud perilaku toleran terhadap keberagaman tersebut. Sikap toleransi berarti menahan diri, membiarkan orang berpendapat, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Toleransi sejati didasari oleh  sikap hormat terhadap perbedaan keyakinan, suku, golongan, ideologi atau pandangannya.
 Mengapa mahasiswa yang berperan penting dalam persatuan dan kesatuan? Karena mahasiswa selalu memberikan kontribusi penting di setiap tahapan perjuangan kebangsaan Indonesia. Mahasiswa selalu berada di garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Tidak dapat dipungkiri, mahasiswa Indonesia adalah potret agen perubahan kehidupan kebangsaan Indonesia. Mahasiswa sekarang dihadapkan pada banyak tantangan. Konflik  yang bermula dari ketimpangan sosial-ekonomi, belum tegaknya hukum secara adil dan merata, serta peristiwa politik dekade terakhir, mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sikap berbhineka sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan tersebut disamping pola fikir yang idealis, kritis, dengan semangat yang menggebu serta didorong oleh motivasi dan cita-cita yang tinggi.
Sikap berbhineka harus menjadi cerminan mahasiswa Indonesia. Mahasiswa Indonesia tidak boleh bersifat apatis dan formalistis, artinya mahasiswa Indonesia tidak boleh kaku dan nekat membenarkan pendapatnya sendiri. Mahasiswa Indonesia harus universal dan menyeluruh. Dengan rasa universal yang didasari rasa hormat, rukun, dan saling percaya satu dengan yang lain maka akan muncul kedamaian dan keanekaragaman dapat disatukan. Selain itu, tidak bersifat enklusif juga merupakan bagian dari sikap berbhineka artinya memiliki rasa persaudaraan dan tidak memaksakan kehendak. Mahasiswa Indonesia juga harus bersifat konvergen, artinya apabila ada suatu permasalahan harus dicari titik temu yang dapat membuat semua kepentingan menjadi satu.
Mahasiswa Indonesia sebagai generasi muda dan penerus bagi bangsa dan negara harus memiliki kepekaan sosial dan menjunjung tinggi sikap berbhineka. Memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa merupakan sebuah kewajiban dan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” tetap menjadi pancang dan cerminan dalam setiap kali bertindak. Implementasi sikap berbhineka itu sendiri adalah  tidak mementingkan kepentingan sendiri, namun untuk mencapai ke-Bhinneka-an maka harus saling menghormati pendapat dan perbedaan yang dimiliki orang lain. Mahasiswa yang memiliki sikap berbhineka juga akan memiliki sikap rela berkorban terhadap kepentingan negara sehingga akan menjauhkan dari konflik dalam kehidupan bermasyarakat.
Mari kita lihat pada diri kita dan di sekitar kita, sudahkah sikap berbhineka menjadi cerminan mahasiswa Indonesia? Jika belum, ayo bersama-sama kita sebagai mahasiswa yang merupakan generasi emas bangsa berbenah diri dan menjadikan sikap berbhineka sebagai cerminan dalam  bertindak demi kemajuan, persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.




Contoh RPP PKR (Pembelajaran Kelas Rangkap)

IRMA NUR ANISAH
AIG015021


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS RANGKAP
MODEL 221

Sekolah                                   : SDN 214 Bengkulu Utara
Kelas  / Semester                   : 3 (Tiga) dan 4 (Empat) / Dua
Mata Pelajaran/Topik          : 1. Matematika / Pecahan Sederhana
                                                              2. IPA / Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit
Alokasi Waktu                       : 2 x 30 menit
Pelajaran ke                           : 1
Hari/Tanggal Pelaksanaan   : Kamis, 19 April 2018

I.             Standar Kompetensi :
Matematika        : 8. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
IPA                    : 9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit
II.          Kompetensi Dasar :
8.1    Membandingkan besaran pecahan sederhana
9.1    Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari
III.    Indikator :
         8.1.1 Megidentifikasi nilai pecahan dengan gambar
         8.1.2 Membandingkan nilai pecahan dengan gambar
9.1.1 Mengidentifikasi kedudukan benda langit misalnya mengamati penampakan benda-benda langit, waktu dan “posisi matahari” terbit dan tenggelam, penampakan bulan dari hari ke hari
IV.    Pokok Materi
         Pecahan
         Perubahan kenampakan benda-benda langit
Kenampakan Bulan
Pada malam hari yang cerah bulan akan tampak indah. Apakah setiap malam bulan kelihatan bulat? Bulan berbentuk bulat seperti matahari dan bumi. Bulan tidak mempunyai cahaya seperti matahari. Bulan kadangkadang tampak membentuk lingkaran, setengah lingkaran, dan kadangkadang tidak kelihatan.
Kenampakan bulan bergantung pada posisinya terhadap matahari dan bumi karena sinar bulan merupakan pantulan sinar matahari oleh bulan. Bagaimana terjadinya perubahan kenampakan bulan ini perhatikan gambar berikut ini.
Kenampakan bulan diawali dengan bulan baru, kedudukan bulan berada di antara bumi dan matahari dalam satu garis lurus. Pada kedudukan bulan baru kita tidak dapat melihat bulan. Setelah lima hari kenampakan bulan disebut bulan sabit. Pada kedudukan ini kenampakan bulan atau bagian bulan kelihatan bercahaya hanya seperempatnya. Sesudah satu minggu tampak setengah bagian, kedudukan bumi, bulan, dan matahari membentuk segitiga siku-siku.
Sesudah sepuluh hari kenampakan bulan menjadi tiga perempatnya. Pernahkah kamu melihat bulan purnama? Bulan purnama terjadi pada hari ke 14 dari bulan baru. Ketika bulan purnama tiba kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari dalam keadaan garis lurus. Seluruh sisi bulan yang diterangi matahari menjadi tampak sehingga pada bulan purnama, bulan tampak bersinar terang. Selanjutnya terjadi proses sebaliknya. Sesudah bulan purnama bagian bulan yang bercahaya mulai menyusut, melewati kenampakan bulan tiga perempat, satu perdua, dan setengahnya. Selanjutnya bulan kembali lagi menjadi bulan sabit dan di akhir bulan baru mulai lagi kenampakan bulan baru, yaitu bulan tidak kelihatan lagi.
Kenampakan bulan terus berubah, mulai dari bulan tak kelihatan sampai tak kelihatan lagi lamanya 30 hari. Bulan purnama terjadi pada tanggal 14 setiap bulan Hijriah. Kamu dapat buktikan perubahan kenampakan bulan ini mengikuti tanggal pada tahun Hijriah di kalender.
V.     Media dan Sumber Belajar
         Kelas 3 (MTK)
         Media                 : Gambar pecahan, benda manipulatif pecahan sederhana
         Sumber Belajar   : Buku Matematika SD Relevan KTSP Kelas 3
         Kelas 4 (IPA)
Media                 : Gambar bentuk-bentuk kenampakan bulan, benda peraga posisi bulan,    bumi dan matahari
         Sumber Belajar   : Buku SAINS SD Relevan KTSP Kelas 4
VI.    Metode Pembelajaran
         Diskusi, Tanya jawab dan penugasan
VII.  Kegiatan Pembelajaran
Tahap Pembelajaran

Kegiatan Siswa dan Guru
Waktu
(dalam menit)
Pendahuluan
1.      Mengucapkan dalam dan berdoa
2.      Apersepsi :
·      Menstimulasi siswa tentang apa itu pecahan dan menemukan contohnya dalam kehidupan sehari-hari
·      Mengingat tentang perbandingan pecahan.
·      Menstimulasi siswa tentang bentuk-bentuk bulan yang pernah ditemui di malam hari
·      Memahami peta konsep tentang perubahan kenampakan bumi  dan benda langit
3.      Motivasi :
·      Menyampaikan bahwa materi pecahan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dalam kenampakan bulan setengah.
·      Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
15 menit
Penyajian
1.      Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
Kelas 3 (MTK)
·      Meminta siswa menyebutkan contoh pecahan yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari
·      Menyajikan berbagai gambar pecahan sederhana
·      Menjelaskan pada siswa tentang pecahan sederhana dari gambar
·      Menjelaskan perbandingan pecahan melalui gambar dan benda manipulatif
·      Memberikan contoh perbandingan pecahan
·      Meminta siswa untuk membaca buku dan memahami materi
Kelas 4 (IPA)
·      Meminta siswa menyebutkan benda langit yang dapat dilihat tanpa alat  bantu : bulan, bintang, matahari
·      Menyajikan gambar kenampakan bulan
·      Menceritakan kenampakan perubahan benda langit, perubahan kenampakan bulan
·      Menjelaskan perubahan kenampakan yang terjadi pada bulan dengan benda yang diibaratkan sebagai bumi, bulan dan matahari
·      Meminta siswa membaca buku dan memahami materi
2.      Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
Kelas 3 (MTK)
·      Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
·      Memberikan gambar tentang pecahan ke masing-masing kelompok
·      Meminta siswa untuk mendiskusikan pecahan dan perbandingan pecahan berdasarkan gambar
·      Meminta salah satu anggota kelompok melaporkan hasil diskusinya ke depan kelas
·      Menjelaskan cara penyelesaikan masalah pecahan
·      Melakukan uji kompetensi / evaluasi
Kelas 5 (IPA)
·      Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
·      Memberika gambar tentang perubahan kenampakan bulan dan perubahan benda langit lainnya
·      Meminta siswa untuk mendiskusikan perubahan kenampakan bulan dan sebabnya
·      Meminta salah satu anggota kelompok melaporkan hasil diskusinya ke depan kelas
·      Menjelaskan / meluruskan hasil diskusi
·      Melakukan uji kompetensi / evaluasi
3.      Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
·      Menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui / dipahami
·      Membahas jawaban uji kompetensi
·      Bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
30 menit
Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru :
·        Memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan
·        Melakukan refleksi bersama siswa
·        Meminta siswa membuat rangkuman
·        Memberikan PR (Pekerjaan Rumah)
15 menit
        
VIII.   Evaluasi
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
8.1.1        Megidentifikasi nilai pecahan dengan gambar

Tugas kelompok

Uraian tertulis
Disajikan beberapa  gambar pecahan.
1.      Tuliskan nilai pecahan dari dua gambar di atas!
a.           
b.         
c.          

8.1.2        Membandingkan nilai dua pecahan dengan gambar





Tugas individu

Uraian Tertulis

2.      Tentukan manakah yang lebih besar dari pecahan-pecahan berikut !
a.        atau

b.       atau

9.1.1        Mengidentifikasi kedudukan benda langit misalnya mengamati penampakan benda-benda langit, waktu dan “posisi matahari” terbit dan tenggelam, penampakan bulan dari hari ke hari.


Tugas Kelompok

Uraian tertulis

Disajikan beberapa gambar fase bulan/kenampakan bulan.
1.      Tuliskan nama nama bulan pada gambar!
a.         
b.         
c.         
2.      Bagaimanakah terjadinya kenampakan bulan baru ?
3.      Bagaimanakah terjadinya kenampakan bulan purnama?




FORMAT KRITERIA PENILAIAN      


Produk ( hasil diskusi )

No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Konsep
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1



Performansi
No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.



2.



3.
Pengetahuan



Praktek



Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan

* aktif  Praktek
* kadang-kadang aktif
* tidak aktif

* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1

4
2
1

4
2
1


LEMBAR PENILAIAN
No
Nama Siswa
Performan
Produk
Jumlah
Skor
Nilai
Pengetahuan
Praktek
Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.








   CATATAN :
@   Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.



                                                                                        Bengkulu Utara, 19 April 2018
Mengetahui                                                                             
  Kepala Sekolah                                                   Guru Kelas Rangkap



  ..................................                                            A1G015021
  NIP :