KONSEP
MANAJEMEN SD
Mata Kuliah : Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dra.
Sri Ken Kustianti, M.Pd.
Oleh
kelompok 11 :
1.
Irma
Nur Anisah A1G015021
2.
Oky
Hernawan A1G015045
3.
Risqi
Septria Arbianti A1G015065
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Konsep Manajemen SD”. Atas
selesainya makalah ini kami mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Pendidikan yaitu Ibu
Dra. Sri Ken Kustianti, M.Pd. yang telah membimbing penulis dalam menyusun
makalah ini.
2.
Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami
berharap buku ini dapat bermanfaat bagi kami serta para pembaca.
Bengkulu, November
2017
Kelompok
11
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pentingnya
Manajemen di Sekolah Dasar...................................................................... 3
B. Apakah
Manajemen Sekolah Dasar Itu?......................................................................... 5
C. Kegiatan
Manajemen Sekolah Dasar.............................................................................. 6
D. Rangkuman..................................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 13
B. Saran............................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Organisasi sekolah berjalan karena adanya konsep
manajmene yang terstuktur. Manajemen dalam
organisasi sekolah sering disebut dengan manajemen pendidikan. Manajemen
pendidikan diartikan pula sebagai adminitrasi pendidikan. Di dalam proses
adminitrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlihat di dalam proses
pencapaian tujuan pendidikan itu diintegrasikan, diorganissikan, dan
dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yang diperlukan dan yang telah
ada dimanfaatkan secara efesien.
Adminitrasi
pendidikan sebagai ilmu mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan
ilmu adminitrasi lainnya. Setiap kegiatan di dalam proses administrasi
pendidikan di arahkan untuk mencapai tujuan pendiikan. Tujuan pendiikan
tergambar dalam kurikulum sekolah masing-masing.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan mencakup
bidang-bidang garapan yang sangat luas seperti administrasi personal,
administrasi kurikulum, administrasi kepemimpinan, kepengawasan dan organisasi
lembaga pendidikan.
Administrasi
pendidikan tidak hanya berkaitan dengan tata usaha tetapi juga berkaitan dengan
semua kegiatan sekolah baik mengenai materi, personal, perencanaan, kurikulum
dan sebagainya yang diatur agar menciptakan suasana yang memungkinkan kondisi pembelajaran
yang bbaik sehingga mencapai tujuan pendidikan.
Sebagai
sebuah lembaga, sekolah dasar mengemban misi tertentu yaitu melaksanaakan
proses edukasi proses sosialisasi dan transformasi anak didik dalam rangka mengantarkan
mereka siap mengikuti pensisikan pada jenjang berikutnya. Sekolah dasar
menyelenggarakan berbagai aktivitas pendidikan bagi anak didik dan melibatkan
banyak komponen, sehingga aktivitas maupun komponen pendidikan di sekolah dasar
menuntut adanya manajmen yang baik dalam rangka mencapai tujuan institusional
sekolah dasar.
Terdapat
sepuluh personil sekolah dasar yang meliputi kepala sekolah, enam orang guru
kelas, seorang guru mata pelajaran pendidikan agama, seorang guru mata
pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, dan seorang pesuruh sekolah.
Sedangkan komponen bukan manusia di sekolah dasar terdiri dari ruang ruang dan
buku penunjang. Agar dapat di dayagunakan secara optimal dalam mencapai tujuan
institusional sekolah dasar, semua komponen tersebut dikelola dengan sebaik-baiknya.
Semakin banyak personil dan fasilitas yang didayagunakan semakin menuntut
adanya manajemen sekolah dasar yang baik.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di
atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
pentingnya manajemen di sekolah dasar?
2. Apa
yang dimaksud dengan manajemen sekolah dasar?
3. Bagaimana
kegiatan manajemen di sekolah dasar?
C.
Tujuan
Dari
rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan
pentingnya manajemen di sekolah dasar
2. Menjelaskan
pengertian manajemen sekolah dasar
3. Mendeskripsikan
kegiatan manajemen di sekolah dasar
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENTINGNYA
MANAJEMEN DISEKOLAH DASAR
Sekolah
dasar tidak ubahnya sebagai sebuah institusi atau lembaga. Sebagai sebuah institusi
atau lembaga, sekolah mengemban misi tertentu yaitu melakukan proses edukasi ,
proses sosialisasi, dan proses tranformasi anak didik, dalam rangka
mengantarkan mereka siap mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya, yaitu
sekolah lanjutan tingkat pertama. Oleh karena demikian misinya, maka sekolah
dasar dapat dikategorikan sebagai lembaga atau institusi pendidikan.
Sebagai
institusi atau lembaga pendidikan, sekolah dasar menyelenggaqrakan berbagai
aktivitas pendidikan bagi anak didik dan melibatkan banyak komponen, sehingga
aktivitas maupun kompoen pendidikan disekolah dasar menuntut adanya manajemen
yang baik dalam rangka mencapai tujuan institusional sekolah dasar.
1.
Aktivitas
Pendidikan
Secara
garis besar, aktivitas disekolah dasar, baik negeri maupun swasta, dapat dibagi menjadi tiga
kelompok. Pertama, aktivitas pembelajaran kurikuler, seperti pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), pembelajaran Pendidikan Agama
(PA), pembelajaran Bahasa Indonesia (BI), pembelajaran Matematika (Mat),
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS), pembelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian (Kertakes), pembelajaran
Pendidikan Jasmani dan kesehatan (Penjaskes), dan pembelajaran Mutual Lokal
(Mulok). Kedua, aktivitas pembelajaran ekstrakulikuler, seperti kegiatan
Pramuka, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Olahraga, Kesenian, dan Patroli
Keamanan Sekolah (PKS). Ketiga, akativitas pembelajaran lainnya adalah upacara
bendera yang diselenggarakan pada setiap hari Senin dan senam pagi.
Masing-masing jenis aktivitas pembelajaran tersebut memiliki tujuan kurikuler.
Namun, semua aktivitas pembelajaran harus dipadukan sedemikian rupa dan
diarahkan kepada pencapaian satu tujuan, tepatnya tujuan institusional sekolah
dasar. Demikian pula, agar antara aktivitas pembelajaran yang satu dan yang
lainnya tidak tumpang tindih, dan fasilitas sekolah dapat didayagunakan secara
optimal, sekolah dasar menuntut adanya manajemenn yang baik. Di sinilah letak
pentingnya manajemen yang baik disekolah, sebagaimana divisualisasikan dengan
gambar 5.1. Tampaknya tidak ada kesuksesan penyelenggaraan pendidikan disekolah
dasar tanpa adanya manajemen yang baik didalamnya.
Aktivitas Tujuan
|
Pembelajaran Ekstrakurikuler
|
Tujuan
Kurikuler
|
Tujuan
Lainnya
|
Tujuan
Institusional
|
Tujuan
Ekstrakurikuler
|
Pembelajaran
Lainnya
|
Pembelajaran
Kurikuler
|
2.
Komponen
Sekolah
Dalam
pelaksanaan semua aktivitas pembelajaran di atas dilibatkan banyak komponen,
tidak saja komponen manusia melainkan juga komponen bukan manusia. Komponen
manusia sekolah dasar cukup banyak. Dalam kondisi normal komponen manusia
ssekolah dasar terdiri atas seorang kepala sekolah, enam orang guru kelas,
sorang guru mata pelajaran Pendidikan Agama, seorang guru mata pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan seorang pesuruh sekolah. Jadi, secara
keseluruhan terdapat sepuluh personel sekolah dasar. Sedangkan komponen bukan
manusia disekolah dasar terdiri atas enam ruang kelas, satu ruang kepala
sekolah yang juga difungsikan sebagai ruang administrasi, buku teks, buku
penunjang, buku bacaan, berbagai alat peraga, dan uang. Agar dapat
didayagunakan secara optimal dalam mencapai tujuan institusional sekolah dasar
semua komponen tersebut dikelola dengan sebaik-baiknya. Semakin banyak personel
dan fasilitas yang didayagunakan semakin menuntut adanya manajemen sekolah
dasar yang baik.
B.
APAKAH
MANAJEMEN SEKOLAH DASAR ITU?
Pada
bab 4 telah dikemukakan dua definisi tentang manajemen. Pertama, sebagaimana
didefinisikan oleh Sergiovanni, Burlingame, Coombs, dan Thurston (1987), bahwa
manajemen merupakan procces of working
with and through other to accomplish organizational goals efficiently. Kedua, sebagaimana dikemukakan oleh Gorton
(1983) bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator dalam
melakukan tugas-tugas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen
sekolah dasar pada dasarnya merupakan penerapan manajemen disekolah dasar.
Berdasarkan kedua definisi tersebut diatas manajemen sekolah dasar dapat
diartikan sebagai proses dimana kepala
sekolah dasar selaku administrator bersama atau melalui orang lain berupaya
mencapai tujuan institusional sekolah dasar secara efisien. Apabila
difinisi tersebut dikaji secara seksama, ada beberapa makna tersirat berkenaan
dengan konsep manajemen sekolah dasar.
1. Manajemen
sekolah dasar merupakan proses, dalam
arti serangkaian kegiatan yang diupayakan
kepala sekolah bagi kepentingan sekolahnya
2. Rangkaian
kegiatan diupayakan oleh kepala sekolah bersama orang lain dan atau melalui
orang lain,misalnya guru, dan mendayagunakan semua fasilitas yang ada. Jadi,
kepala sekolah tidak bekerja sendiri. Bahkan, kepala sekolah harus selalu
berusaha untuk menugaskan orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas
disekolahnya. Bukanlah kapala sekolah yang baik apabila segala sesuatu di
sekolahnya dikerjakan sendiri. Dengan kata lain, manajemen sekolah dasar itu
pada hakikatnya merupakan segala proses
pendayagunaan semua komponen, baik komponen manusia maupun komponen bukan
manusia, yang dimiliki sekolah dalam rangka mencapai tujuan secara efisien.
3. Tujuan
manajemen sekolah dasar adalah mencapai tujuan institusional sekolah dasar,
yaitu memberikan bekal kemampuan dasar
kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa
untuk mengikuti pendidikan menengah.
Dengan
manajemen sekolah dasar yang baik, tujuan tersebut diharapkan dicapai secara
efisien.
C.
KEGIATAN
MANAJEMEN SEKOLAH DASAR
Di
dalam Bab 1 telah dideskripsikan keseluruhan komponen di sekolah dasar. Semakin
besar sebuah sekolah semakin banyak pula komponen orang yang dilibatkan atau
fasilitas yang digunakan. Agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan
efisien, tentunya semua orang yang dilibatkan dan fasilitas yang digunakan
perlu didayagunakan sedemikian rupa bagi keberhasilan pendidikan disekolah
dasar. Proses pendayagunaan semua komponen sekolah dasar itulah yang disebut
dengan kegiatan manajemen sekolah dasar. Dengan kata lain, kegiatan manajemen
sekolah dasar mencakup kegiatan-kegiatan pada gambar 5.2.
Guru Bagaimana mendayagunakan guru kelas,
guru ekstrakurikuler, dan guru lainnya bagi mutu pendidikan?
Pustakawan Bagaimana
mendayagunakan pustakawan bagi keberhasilan pendidikan di sekolah?
Alat
Peraga Bagaimana
mendayagunakan alat peraga bagi keberhasilan pendidikan di sekolah?
Gedung
Bagaimana
mendayagunakan gedung bagi keberhasilan pendidikan di sekolah?
Buku
Bagaimana
mendayagunakan buku paket maupun pelengkap bagi keberhasilan pendidikan di
sekolah?
Komponen
Lain Bagaimana
mendayagunakan komponen lain bagi
keberhasilan pendidikan di sekolah?
|
Gambar 5.2.
Beberapa contoh kegiatan Manajemen di SD
1.
Komponen kurikulum atau
pembelajaran mencakup kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler
2.
Komponen kesiswaan
mencakup kegiatan penerimaan siswa baru, pengelompokkan siswa, sampai dengan
pelulusan siswa
3.
Komponen kepegawaian
mencakup kepala sekolah, guru kelas, guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam, guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta pesuruh
sekolah
4.
Komponen sarana dan
prasarana mencakup lahan sekolah, gedung, alat peraga, perabot, buku paket, dan
buku pelengkap
5.
Komponen keuangan
mencakup: keuangan dari substansi pemerintah, biaya operasional pendidikan,
uang BP3, dan sumbangan masyarakat
6.
Komponen masyarakat
mencakup hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti orang tua siswa, tokoh
masyarakat, warga masyarakat, organisasi sosial kemasyarakatan, dan lembaga
pemerintah maupun swasta
7.
Komponen layananan
teknis mencakup Unit Kesehatan Sekolah, asrama siswa, antarjemput siswa, dan
makan siang siswa.
Apabila
merujuk pada gugusan substansi yang dikedepankan oleh para pakar menejemen
pendidikan maka sebenarnya manajemen sekolah itu pada dasarnya keseluruhan
kegiatan manajemen ketujuh gugusan substansi tersebut.
Dengan kata lain, manajemen sekolah dasar
meliputi :
(1) manajemen pembelajaran
(2) kesiswaan
(3) manajemen kepegawaian
(4) manajemen sarana dan prasarana pendidikan
(5) manajemen keuangan
(6) manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
dan
(7) manajemen layanan khusus.
Lebih lanjut, apabila menerima pendapat
Sergiovanni dan kawan-kawannya (1987) di muka yang menegaskan bahwa
langkah-langkah manajemen perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengerahan (leading, dan pengawasan (controlling). maka mnajemen
pada setiap gugusan substansi tersebut pasti melalui keempat langkah tersebut,
yaitu pengerahan, dan pengendalian.
Katakanlah, misalnya, manajemen pembelajaran
melalui proses, yaitu perencanaan pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran,
pengerahan pembelajaran, dan pengawasan pembelajaran. Demikian pula dengan
manajemen sarana dan prasarana, melalui proses-proses seperti perencanaan
sarana dan prasarana, pengorganisasian sarana dan prasarana, pengerahan sarana
dan prasarana erta pengawasan sarana dan prasarana.
Kegiatan-kegiatan
manajemen di sekolah dasar yang menggabungkan gugusan substansi dan proses
manajemen
Berarti
ada, paling tidak dua
puluh satu kegiatan manajemen sekolah dasar, mulai dari perencanaan pembelajaran
sebagai salah satu kegiatan manajemen pembeijaran sumpai dengan pengawasan
layanan teknis sebagai salah satu kegiatan manajemen layanan teknis. Semua itu
dapat dikatakan sebagai ruang lingkup kegiatan manajemen sekolah dasar. Nannun,
apabila dideskripsikan secara lebih rinci kegiatan-kegiatan manajemen sekolah
dasar cukup banyak. Dalam konteks sekolah dasar di Indonesia kegiatan manajemen
sekolah dasar dapat dirinci sebagai berikut.
Manajemen Pembelajaran
1.
Perencanaan
· Perencanaan Analisis materi pelajaran (AMP).
· Penyusunan kalender pendidikan.
· Penyusunan program tahunan (prota) dengan
memperhatikan kalender pen- didikan dan hasil analisis materi pelajaran.
· Penyusunan program caturwulan atau senester
berdasarkan program tahunan yang telah disusun.
· Penyusunan program satuan pembelajaran (PSP).
· Penyusunan rencana pembelajaran (RP)
· Penyusunan rencana bimbingan dan penyuluhan.
2.
Pengorganisasian
· Pembagian tugas mengajar dan tugas lain,
· Penyusunan jadwal pelajaran.
· Penyusunan jadwal kegiatan perbaikan.
· Penyusunan jadwal kegiatan pengayaan.
· Penyusunan jadwal kegiatan ekstrakurikuler.
· Penyusunan jadwal kegiatan bimbi ngan dan
penyuluhan.
3.
Pengerahan
· Pengaturan pelaksanaan kegiatan pembukaan
tahun ajaran baru
· Pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
· Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan penyuluhan.
· Supervisi pelaksanaan pembelajaran.
· Supervisi pelaksanaan bimbingan dan
penyuluhan.
4.
Pengawasan
· Supervisi pelaksanaan pembelajaran.
· Supervisi pelaksanaan bimbingan dan
penyuluhan.
· Evaluasi proses dan hasil kegiatan
pembelajaran
· Evaluasi proses dan hasil kegiatan bimbingan
dan penyuluhan.
Manajemen Kesiswaan
1.
Perencanaan
· Sensus anak usia prasekolah.
· Perencanaan daya tampung.
· Perencanaan penerimaan siswa baru.
· Penerimaan siswa baru
2.
Pengorganisasian
· Pengelompokan siswa berdasarkan pola tertentu.
3.
Pengerahan
· Pembinaan disiplin belajar siswa.
· Pencatatan kehadiran siswa.
· Pengaturan perpindahan siswa
· Pengaturan kelulusan siswa
4.
Pengawasan
· Pemantauan
siswa
· Penilaian siswa.
Manajemen kepegawaian
1.
Perencanaan
· Analisis pekerjaan di sekolah
· Penyusunan formasi guru dan pegawai
· Perencanaan dan pengadaan guru dan pegawai
baru
2.
Pengorganisasian
· Pembagian tugas guru dan pegawai.
3.
Pengerahan
· Pembinaan profesionalisme guru dan pegawai.
· Pembinaan karier guru dan pegawai.
· Pembinaan kesejahteraan guru dan pegawai.
· Pengaturan pel pindahan guru dan pegawai
· Pengaturan pemberhentian guru dan pegawai.
4.
Pengawasan
· Pemantauan kinerja guru dan pegawai
· Penilaian kinerja guru dan pegawai.
Manajemen
Sarana/Prasarana
1.
Perencanaan
·
Analisis
kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.
·
Perencanaan
dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
2.
Pengorganisasian
·
Pendistribusian
sarana dan prasarana sekolah.
·
Penataan
sarana dan prasarana sekolah.
3.
Pengerahan
·
Pemanfaatan
sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien.
·
Pemeliharaan
sarana dan prasarana sekolah.
·
Inventarisasi
sarana dan prasarana sekolah.
D.
RANGKUMAN
Sekolah dasar tidak
ubahnya sebagai sebuah institusi atau lembaga, sekolah mengemban misi tertentu,
yaitu melakukan proses edukasi, proses sosialisasi, dan pioses transformasi
anak didik. Sebagai institusi atau lembaga pendidikan, sekolah dasar
menyelenggarakan berbagai aktivitas pendidikan bagi anak didik dan melibatkan
banyak komponen, sehingga aktivitas maupun komponen pendidikan di sekolah dasar
menuntut adanya manajemen yang baik dalam rangka mencapai tujuan institusional
sekolah dasar. Manajemen sekolah dasar merupakan proses di mana kepala sekolah
dasar selaku administrator bersama atau melalui orang lain berupaya mencapai
tujuan institusional sekolah dasar secara efisien. Apabila definisi tersebut
dikaji secara saksama, ada beberapa makna tersirat berkenaan dengan konsep
manajemen sekolah dasar.
1.
Manajemen
sekolah dasar merupakan proses, dalam arti serangkaian kegiatan yang diupayakan
kepala sekolah bagi kepentingan sekolahnya.
2.
Rangkaian
kegiatan diupayakan oleh kepala sekolah bersama orang lain dan atau melalui
orang lain, misalnya guru dan mendayagunakan semua fasilitas yang ada Jadi,
kepala sekolah tidak bekerja sendiri. Bahkan, kepala sekolah selalu berusaha
untuk menugaskan orang lain dalam menyelesaikan tugas; tugas di sekolahnya.
Bukanlah kepala sekolah yang baik apabila segala sesuatu di sekolahnya
dikerjakan sendiri. Dengan kata lain, manajemen sekolah dasar itu pada
hakikatnya merupakan segala proses pendayagunaan semua komponen, baik komponen
manusia maupun komponen bukan manusia, yang dimiliki sekolah dalam rangka
mencapai tujuan secara efisien.
3.
Terlepas
dari jumlah dan kualitasnya, yang pasti semua komponen yang dimiliki oleh
sekolah dasar merupakan masukan (input) yang secara garis besar dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis masukan, yaitu masukan sumber daya manusia
(human resourcesinput), masukan material (material input), dan masukan
lingkungan sekolah (environn-ientalinput), serta anak didik sebagai masukan
mentah (rawinput), menuju keluaran sebagaimana diharapkan. Namun, para pakar
administrasi pendidikan telah mencoba mengklasifikasi komponen-komponen
tersebut menjadi beberapa gugusan substansi pendidikan. Mereka
mengklasifikasinya menjadi tujuh gugusan substansi, yaitu gugusangugusan
substansi kurikulum atau pembelajaran, kesiswaan, kepegawaian. sarana dan prasarana,
keuangan, lingkungan masyarakat, dan layanan teknis.
4.
Apabila
merujuk kepada gugusan-gugusan substansi yang dikedepankan oleh para pakar
manajemen pendidikan tersebut, maka manajemen sekolah itu pada dasarnya adalah
keseluruhan kegiatan manajemen, yaitu ketujuh gugusan substansi tersebut.
Dengan kata lain, manajemen sekolah dasar meliputi :
1)
manajemen
pembelajaran,
2)
manajemen
kesiswaan.
3)
manajemen
kepegawaian,
4)
Manajemen
sarana dan prasarana pendidikan,
5)
Manajemen
keuangan,
6)
manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat, dan
7)
Manajemen
layanan khusus.
5.
Proses
pendayagunaan semua komponen-guru, tenaga TU, buku paket, tenaga pustakawan,
gedung, alat peraga. dan komponen lainnya, itulah kegiatan kegiatan manajemen
di sekolah dasar. Jadi, bagaimana mendayagunakan guru sekolah dasar, itulah
salah satu kegiatan manajemen di sekolah dasar. Bagaimana mendayagunakan semua
alat peraga di sekolah dasar, itulah salah. satu kegiatan manajemen sekolah
dasar. Demikian pula, agaimana mendayagunakan buku paket sekolah dasar, itulah
salah satu kegiatan manajemen sekolah dasar.
Tujuan manajemen sekolah dasar adalah
mencapai tujuan institusional sekolah dasar. yaitu memberikan bekal kemampuan
dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa
untuk mengikuti pendidikan menengah. Dengan manajemen sekolah dasar yang baik,
tujuan tersebut diharapkan dapat dicapai secara efisien.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen
sekolah dasar merupakan proses, dalam arti serangkaian kegiatan yang diupayakan
kepala sekolah bagi kepentingan sekolahnya. Rangkaian kegiatan diupayakan oleh
kepala sekolah bersama orang lain dan atau melalui orang lain, misalnya guru
dan mendayagunakan semua fasilitas yang ada Jadi, kepala sekolah tidak bekerja
sendiri. Bahkan, kepala sekolah selalu berusaha untuk menugaskan orang lain
dalam menyelesaikan tugas; tugas di sekolahnya. Bukanlah kepala sekolah yang
baik apabila segala sesuatu di sekolahnya dikerjakan sendiri. Dengan kata lain,
manajemen sekolah dasar itu pada hakikatnya merupakan segala proses
pendayagunaan semua komponen, baik komponen manusia maupun komponen bukan
manusia, yang dimiliki sekolah dalam rangka mencapai tujuan secara efisien.
B.
Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui lebih
banyak lagi tentang manajemen di sekolah dasar guna menambah wawasan dalam praktik di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Parwanto, M. Ngalim.
2008. Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Santori, Djam’an. 2010. Problematika Pendidikan dasar.
Bandung: Ilmu Cahaya Hati
Internet http://nasuprawoto.wordpress.com/2010/01/18/komsep-dasar-manajemen-sekolah-dasar diakses pada 2 November 2017 pukul 14.02 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar