Selasa, 04 Desember 2018

Makalah Kearifan Lokal Bengkulu "Kebudayaan Bengkulu"


KEARIFAN LOKAL BENGKULU
KEBUDAYAAN
Dosen Pengampu :
Pebrian tarmizi, M.Pd/
Dwi Anggraini, S.Sn, M.Pd

Description: C:\Users\zyrex\Downloads\unib.jpg
Kelompok 3 :
1.     Kurnia Novtri Wulandari. S          A1G015003
2.     Uci Firiani                                    A1G015017
3.     Irma Nur Anisah                           A1G015021
4.     Indah Rahmi Febrianti                 A1G015051
5.     Ema Tryana Sari                          A1G015067



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada allah SWT yang telah memberikan anugrah kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya karya tulis ini tidak mungkin bisa di susun dengan baik. Tiada kata lain yang dapat kami ungkapkan melalui tulisan selain kata syukur yang besar kepada allah SWT.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuan yang diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akan tetapi kami juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini sesuai dengan kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Untuk itu dengan senang hati kami senantiasa menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhir kata, semoga makala ini bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih

Bengkulu,        Februari 2018


Kelompok 3










DAFTAR ISI
                                                                                                             Halaman
Halaman Judul ...................................................................................................... ..          i
Kata Pengantar........................................................................................................           ii
Daftar Isi................................................................................................................            ..          iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ............................................................................................           1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................           1
C.     Tujuan Masalah............................................................................................           2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kebudayaan ...........................................................................             3
B.     Unsur-unsur Kebudayaan .........................................................................            5
C.     Wujud Kebudayaan  ................................................................................             6
D.    Kebudayaan di Indonesia ........................................................................             7
E.     Kebudyaan Bengkulu ..............................................................................             9
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan......................................................................................................            16
B.     Saran............................................................................................................            16
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Kebudayaan merupakan faktor penting dalam kehikdupan manusia. Sebab kebudayaan memberikan arah kepada tindakan dan karya manusia. Kebudayaan yang telah ada akan tetap berjalan meski kadang-kadang wujudnya dapat berubah. Kebudayaan bukan hanya kesenian dan benda-benda budaya, akan tetapi mencakup seluruh sendi kehidupan manusia untuk menciptakan sebuah tatanan yang diharapkan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat beraneka ragam baik jumlahnya maupun keanekaragamannya. Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga serta perlu dilestarikan agar kebudayaan kita tidak hilang dan bisa menjadi warisan anak cucu kita kelak.
Hal ini tentu menjadi tanggungjawab para generasi muda dan juga perlu dukungan dari berbagai pihak, karena ketahanan budaya merupakan salah satu Identitas suatu negara. Kebanggaan bangsa indonesia akan budaya yang beraneka ragam sekaligusmengundang tantangan bagi seluruh rakyat untuk mempertahankan budaya lokal agar tidak hilang ataupundicuri oleh bangsa lain.
Sudah banyak kasus bahwa budaya kita banyak yang dicuri karena ketidakpedulian paragenerasi penerus, dan ini merupakan pelajaran berharga karena Kebudayaan Bangsa Indonesia adalah harta yang mempunyai nilai yang cukup tinggi di mata masyarakat dunia.Dengan melestarikan budaya lokal kita bisa menjaga budaya bangsa dari pengaruh budaya asing, dan menjaga agar budaya kita tidak diakui oleh Negara lain.
Melihat kenyataan bahwa para generasi muda bangsa Indonesia saat ini lebih memilih kebudayaan asing yang mereka anggap lebih menarik ataupun lebih unik dan praktis, kebudayaan lokal banyak yang luntur akibat tidak ada generasi penerus yang akan mewarisinya. Perlunya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya budaya yang mana kebudayaan Indonesia adalah budaya-budaya lokal adalah kewajiban setiap lapisan masyarakat, dimana peran setiap mereka yang terus berusaha untuk mewarisi kekuatan budaya lokal akan menjadi kekuatan budaya itu untuk tetap ada.
B.            Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan pengertian kebudayaan?
2.      Apa unsur-unsur kebudayaan?
3.      Bagaimana wujud dari kebudayaan?
4.      Bagaimana kebudayaan di Indonesia?
5.      Bagaimana kebudayaan di Bengkulu?
C.           Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan pengertian kebudayaan.
2.      Menjelaskan  unsur-unsur kebudayaan.
3.      Mendeskripsikan wujud dari kebudayaan.
4.      Mendeskripsikan kebudayaan di Indonesia.
5.      Mendeskripsikan kebudayaan di Bengkulu.



















BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Kebudayaan=cultuur (bahasa belanda)=culture (bahasa inggris)=tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut :
1.    Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2.    Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat-istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Taylor, 1897:19).
Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai. Ketentuan-ketentuan ahli kebudayaan itu sudah bersifat universal, dapat diterima oleh pendapat umum meskipun dalam praktek, arti kebudayaan menurut pendapat umum ialah suatu yang berharga atau baik (Bakker, 1984:21).
1.    Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
2.    Koentjaraningrat
Mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusisa sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


B.            Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.           Kesenian
2.           Sistem teknologi dan peralatan
3.           Sistem organisasi masyarakat
4.           Bahasa
5.           Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6.           Sistem pengetahuan
7.           Sistem religi
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri.
Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
1.    Kesenian 
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.    Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
3.    Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4.    Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5.    Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6.    Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
7.    Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
C.          Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1.    Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.    Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan
3.    Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
D.           Kebudayaan di Indonesia
Menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 kebudayaan Nasional adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkar dan martabat bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
Kebudayaan Indonesia tersebar di banyak daerah. Tersebar di 33 Provinsi yang ada di Indonesia dengan berbagai ciri khas dan karakteristik. Bentuknya pun dapat bermacam-macam. Karena sejatinya kebudayaan adalah nilai-nilai kedaerahan yang dikemas dalam berbagai bentuk. Macam macam kebudayaan tersbeut diantaranya :
1.         Rumah Adat
Rasanya kita pasti sering mendengar tentang rumah adat. Tapi tahukah kamu apa pengertian dari rumah adat itu sendiri? Rumah adat adalah salah satu bentuk kebudayaan Indonesia yang lahir dari seni bangunan atau arsitektur dan biasanya memiliki cirikhas khusus tergantung pada daerah asalnya. Bentuk kebudayaan satu ini digunakan untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertantu. Dan tahukah kamu bahwa rumah adat yang ada di setiap daerah merupakan representasi daripada kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku ataupun masyarakat. Pada artikel sebelumnya kita juga telah membahasa mengenai rumah adat yang termasuk ke dalam contoh seni bangunan Indonesia.
2.    Pakaian Adat
Jangan salah, Pakaian adat atau pakaian tradisional juga merupakan salah satu dari banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain karena ciri khas dari setiap daerah, pakaian adat juga dapat merepresentasikan karakter ataupun prinsip dari suku atau masyarakat daerah tertentu. Indonesia memiliki banyak sekali pakaian adat yang ada di setiap daerahnya, bahkan ada beberapa daerah yang memiliki lebih dari satu jenis pakaian adat. Selain itu pakaian adat Indonesia juga kerap menuai pujian dari negara-negara lain. Jika negara lain saja terpukau dengan kebudayaan Indonesia, kenapa kita harus malu mengenakan pakaian adat kita sendiri? Dan jika kalian telaah dan perhatikan, pakaian adat adalah salah satu hasil karya cabang seni rupa terapan.
3.    Upacara Adat
Salah satu cara untuk mengenang dan mengenal sejarah suatu suku atau masyarakat adalah melalui upacara. Arti dari kata upcara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama dan kepercayaan. Istilah upacara adat sendiri memiliki arti yakni salah satu cara menelusuri jejak sejarah masyarakat Indonesia pada masa praaksara. Upacara adat yang dimaksud disini diantaranya upacara penguburan, upacara perkawinan, upacara labuhan, upacara camas pusaka dan masih banyak lagi.
4.    Seni Musik
Musik nusantara merupakan cabang seni khususnya seni musik yang lahir dan berkembang di seluruh wilayah kepualaun Indonesia dan juga merupakan kebiasaan turun menurun yang masih dijalankan dalam masyarakat. Seperti halnya kebudayaan lainnya, seni musik juga tersebar di seluruh daerah dan memiliki cirikhas masing-masing. Cabang seni musik nusantara ini juga dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis seperti : Musik daerah (karawitan, keroncong, dll), musik perjuangan (Lagu-lagu nasional seperti halo-halo bandung, dll), musik anak-anak (Pok Ame-ame, Kasih Ibu, Balonku ada lima,dll), musik populer ( Dangdut, dll).
5.    Seni Tari Tradisional
Tidak kalah dengan kebudayaan lainnya, seni tari juga memiliki berbagai macam jenis yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Secara umum pengertian seni tari adalah suatu gerak ritmis yang dapat menghadirkan karakter manusia saat mereka bertindak. Jenis-jenis seni tari sangatlah banyak, salah satunya adalah seni tari tradisional.  Seni tari tradisional adalah seni tari yang lahir dan berkembang di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Ia lahir sebagai buah pemikiran dan pengaplikasian nilai-nilai kepercayaan masyarakat setempat.
6.    Seni Rupa Tradisional
Mungkin diantara kalian sudah banyak yang faham dan hatam tentang seni rupa. Ya, banyak sekali hasil karya sein rupa yang lahir dan berkembang di Indonesia, baik terapan ataupun karya seni rupa murni. Diantaranya ada seni bangunan, batik, cobek, dll.
7.    Senjata Tradisional
Produk budaya yang satu ini erat hubungannya dengan suatu masyarakat tertentu. Selain lahir sebagai bentuk melindungi dari serangan musuh, senjata tradisional juga lahir untuk menopang kegiatan berladang dan berburu yang menjadi mata pencaharian masyarakat jaman dulu. Dewasa ini, senjata tradisional menjadi identitas suatu bangsa yang mengambil peran dan turut serta memperkaya kebudayaan indonesia.
8.    Suku Bangsa
Kita semua pasti tidak asing dengan kata satu ini. Ya, Suku. Kata yang selalu dikaitkan dan menjadi dasar atau komponen yang tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, khususnya kebudayaan Indonesia. Secara istilah, suku adalah sebuah realitas /kenyataan dari kelompok masyarakat tertentu di daerah yang ditandai oleh adanya kebiasaan-kebiasaan dan praktek hidup yang ada pada kelompok masyarakat itu sendiri. Kebudayaan Indonesia benar-benar tidak dapat dipisahkan dari suku itu sendiri. contohnya seperti kebudayaan suku jawa, kebudayaan suku dayak, kebudayaan suku batak, kebudayaan suku minangkabau, kebudayaan suku bugis, kebudayaan suku banjar, Kebudayaan suku Amungme, Kebudayaan Suku Alor, Kebudayaan Suku Akit, dll
E.            Kebudayaan Bengkulu
Bengkulu adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia dan kota. Bengkulu ini menjadi ibu kota dari provinsi Bengkulu itu sendiri yang terletak di kawasan pesisir barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia dan berada pada koordinat 300 45‘ –  300 59‘ Lintang Selatan dan 102014‘ – 1020 22‘ Bujur Timur dengan luas wilayah 151,7 km2 ditambah 1 pulau dengan luas 2 Ha dan lautan seluas 387,6 Km2. Bengkulu berasal dari bahasa Melayu-Jawi kata bang  yang berarti ―pesisir  dan kulon yang berarti ―barat, kemudian terjadi pegeseran pengucapan bang berubah menjadi beng  dan kulon  menjadi kulu.
Berikut adalah ciri khas budaya Bengkulu, seperti pakaian adat, rumah adat, tarian tradisional, dan lain – lain :
1.             Pakaian Adat Provinsi Bengkulu
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0m1h9sMr7JKhF4XP_6U1gUuzNWMiW0wt48bnqgSMFVAKmkbrwfOZu7pdACmO_J4_U7fUYFiYIa79p6AQh1cYxKYCCP-h9C5lpJ8ezxNHBiLHBdaSKMfGEk84ANl_dz07TPXtq8id9cAw/s1600/Pakaian+Adat+Pria+dan+Wanita+Provinsi+Bengkulu.JPG
Pakaian Adat Pria Bengkulu terdiri dari Jas, Sarung, Celana Panjang, Alas kaki yang dilengkapi dengan penutup kepala dan sebuah keris. Jas tersebut terbuar dari kain bermutu seperti wol dan sejenis nya, dan biasanya berwarna gelap seperti hitam atau biru tua, begitu juga celana nya terbbuat dari bahan dan warna yang sama.
Pakaian Adat Wanita Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan panjang, bertabur corak-corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang logam. Bahan baju kurung umumnya beludru dalam warna-warna merah tua, lembayung atau hitam. Sarung Songket benang emas atau perak dalam warna serasi dan sutra merupakan perangkat busana yang di gunakan dari pinggang sampai mata kaki.
2.             Tarian Tradisional dan Seni Musik Daerah Bengkulu
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdOlaKKBxthCHD2fadIyqfSZD7iuQ1WEIXcdO7rKeegziY8DDAXzuj0RQHTgcam1gBVS4B8Trau9K3qhKDXTI4ueNo1NmJ2O5lWF_DBcWDXrtKRcqD76Dq2N7m9TNcVEqc3vRV83_bb3w/s1600/Tari+Bidadari+Teminang+Anak-+Tarian+Bengkulu.jpg
Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki tarian tradisional atau musik tradisional nya sendiri sesuai dengan adat istiadat yang ada di daerah tersebut, di provinsi Bengkulu juga memiliki seni tari tradisional dan seni musik tradisional yang khas, seperti berikut ini :
Tarian Tradisional Provinsi Bengkulu :
1.       Tari Tombak Kerbau
  1. Tari Putri Gading Cempaka
  2. Tari Pukek
  3. Tari Andun
  4. Tari Kejei
  5. Tari Penyambutan
  6. Tari Bidadari Teminang Anak
  7. Tari Topeng
Seni dan Kerajinan Tradisional Provisni Bengkulu :
1.       Geritan yaitu cerita sambil berlagu
  1. Serambeak yang berupa Petatah-Petitih
  2. Andi-andi yaitu Seni sastra yang berupa nasihat
  3. Sambei yaitu seni vokal khas suku Rejang,biasanya untuk pesta perkawinan
Kerajinan tradisional yang ada di Bengkulu adalah kerajinan Batik. Batik yang ada di Bengkulu ini sama seperti batik-batik yang ada di Jawa dan sekitarnya yang mana menghasilkan beragam batik dan menjadi ciri khas dari Indonesia. Tetapi tetap berbeda dengan batik jawa, batik jawa identik dengan warna coklat, kuning, merah, hijau, dan biru. sedangkan batik besurek memiliki warna yang lebih cerah dan beragam. Batik yang di maksud adalah Batik Besurek. 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid1SDzPxwt2SKABAXzEgbFlQH77H0oplWZOeg4H0ksr9ZMwU5NNJRuVMvxZ46I1ewPzri3mx0JDtoeKTmPI8A1nMRnaQwno6SFslMXlFopauW2Ki0BUhNgrmeA36K48_DPuPsh9cNLiyI/s1600/Batik_Besurek_Bengkulu.jpg
Batik Besurek adalah kain batik asli Bengkulu yang merupakan element Budaya Bengkulu, motif utama batik Besurek adalah huruf kaligraf atau kain batik yang dihiasi dengan huruf-huruf Arab Gundhul. Di beberapa kain, terutama untuk upacara adat, kain ini memang bertuliskan huruf Arab yang bisa dibaca. Tetapi, sebagian besar hanya berupa hiasan mirip huruf Arab atau yang di sebut tadi dengan Arab Gundhul.
3.             Rumah Adat Masyarakat Provinsi Bengkulu
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWmsDs5CU1LvDR1G6Wwnxx_xSDexNEyM2SfPlLW1Wq-AvvImCzMTeX_uNBuM12QWaWnkagpJMIMUEn4xDA9Nqni7LHnS78Rl9zzuzOhm60QUij5NBs_sIDocpI8j6MQpIADYk2iS-AT0M/s1600/Rumah+Adat+Provinsi+Bengkulu.jpg
Rumah adat bengkulu Dalam bahasa melayu Bengkulu, rumah tempat tinggal dinamakan juga “Rumah”. Rumah tradisional Bengkulu termasuk tipe rumah panggung. Rumah panggung ini dirancang untuk melindungi penghuninya dari banjir. Disamping itu kolong rumah panggung juga dapat dipergunakan untuk menyimpan gerobak, hasil panen, alat-alat pertanian, kayu api, dan juga berfungsi sebagai kandang hewan ternak.
4.             Suku Bangsa
Suku-suku bangsa yang mendiami Provinsi Bengkulu dapat dikelompokkan menjadi suku asli dan pendatang, meskipun sekarang kedua kelompok ini mulai bercampur  baur.Bahasa yang dominan dipakai adalah bahasa RejangIndonesia)dan bahasa Serawai.Di Pulau Enggano dipakai bahasa Enggano.Suku-suku pribumi mencakup suku-suku  berikut:
  1. Mukomuko, mendiami wilayah Kabupaten Mukomuko;
  2. Pekal, mendiami wilayah Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara;
  3. Rejang,mediami wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Kepahiang, Rejang Lebong dan Lebong; 
  4. Lembak, mendiami wilayah Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong;
  5. Serawai, mendiami wilayah Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan;
  6. Pasemah, mendiami wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur;
  7. Kaur, mendiami wilayah Kabupaten Kaur; 
  8. suku-suku pribumi Enggano (ada enam puak), mendiami Pulau Enggano. Suku bangsa pendatang meliputi Melayu , Jawa (dari Banten),Bugis, Madura, minangkabau, Batak, Sunda,dan lain-lain.
Penduduk asli pendukung kebudayaan tertua di Bengkulu terdiri dari 4 suku bangsa  besar, yakni:
1.       Suku Melayu, sebagian besar bermukim di di Kotamadya Bengkulu.
  1. Suku Rejang, tersebar di Kabupaten Lebong, Rejang Lebong dan sebagian Bengkulu Utara.
  2. Suku Serawai, yang mendiami Kabupaten Bengkulu Selatan
  3. Suku Engano, yang bermukim di Pulau Enggano. Orang Melayu merupakan kelompok etnik yang terbesar jumlahnya diantara penduduk yang bermukim di wilayah propinsi Bengkulu. Alkisah, orang Melayu Bengkulu ini merupakan percampuran antara suku bangsa asli Bengkulu dengan orang-orang Melayu  pendatang dari Jambi, Riau, Palembang, Minangkabau, dan daerah-daerah lainnya di sebelah selatan.
5.              Bahasa
Rumpunan bahasa yang terdapat dan digunakan di Provinsi Bengkulu antara lain sebagai berikut:
  1. Bahasa Ra-Hyang atau Re-Hyang (Rejang). 
  2. Bahasa Enggano (Pulau Perempuan). 
  3. Bahasa Lampung. 
  4. Bahasa Malayu Ippoh (Muko-muko, Lubuk Pinang, Bantal, Lima Koto, Ketahun, Pasar Bengkulu, dsb). 
  5. Bahasa Malayu Lembak (Tanjung Agung, Dusun Besar, Pada Dewa, dsb). 
  6. Bahasa Malayu Kotamadya Bengkulu
  7. Bahasa Malayu Serawai dan Pasemah (Pha-semah) yang penyebarannya meliputi Manna, Tais, Kepalak Bengkerung, Tanjung Sakti, Padang Guci, Kedurang, Kaur, dsb. 
  8. Bahasa Malayu Bintuhan. Tiga komunitas bahasa, yaitu Rejang, Enggano dan Lampung tidaklah termasuk dalam kelompok rumpunan Bahasa Malayu yang dikemukakan sebelumnya. Tiga etnik ini memiliki kelompok rumpunan bahasa tersendiri, dan etnik inilah yang merupakan penduduk asli negeri Bengkulu

6.       Alat Musik Tradisional
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmMiHVkzdkjV5TAqaEnOl_DARh6c9MlSW6XzPXVE8iHbUKQchvR77NnEhhwhLYKZRh46Qi7zEO2_sVtWUni-FzsFb2ETPFFT_Cd_yoPx7SCDJ63pQkjEhAle5TLdm38bFRAgvq-b7-GuQ/s1600/alat+musik+tradisional+Bengkulu.JPG
Di provinsi Bengkulu terdapat alat musik yang cukup terkenal, yaitu Dol. Alat musik ini berbentuk mirip gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh. Masyarakat Bengkulu dari anak-anak sampai dewasa sangat akrab dengan alat musik Dol. Alat musik lain yang dapat ditemukan di provinsi Bengkulu yaitu gong, kerilu, serdap, gendang, kolintang, serunai, biola, rebana, dan rebak. Selain itu terdapat pula alat musik tradisional seperti serdaun, yang merupakan alat musik tabuh tradisional yang dapat dijumpai dalam tradisi masyarakat Rejang Lebong.
7.              Lagu Daerah Bengkulu
Jenis lagu daerah bengkulu sangat beranekaragam. Ada yang dilantunkan dalam upacara adat, pengiring kesenian atau pada waktu bermain. Ada lagu yang bercorak bahasa Rejang, Melayu Bengkulu, Pasemah, atau bahasa daerah Bengkulu lain. Beberapa nama lagu daerah tersebut, seperti Toy Botoy-Botoy, Bekatak Kurang Kariak, Ding Kedinding Ambin Umbut, Sekundang Setungguan, Ratu Samban.
8.              Senjata Tradisional
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkBWXuQJ5psZPfJ85xswEAO4o8cSGLIXqnAyXusatE4Hw9kDCc0yoiSDiRCnxAm_fiOnUrkZEF7MxM9XIPjK48m54EWdOCiS5ttwXQM_aa-uxmfIk7CljalF0rR4Ho5tY0ThuvCCXggfM/s1600/Sewar-Badik+senjata+tradisional+bengkulu.jpg
Sewar/Badik
Setiap suku di Nusantara memiliki senjata tradisional yang digunakan dalam keperluan sehari-hari, misalnya berburu, mencari kayu, membela diri, atau keperluan upacara adat. Suku-suku bangsa si Bengkulu mengenal berbagai bentuk senjata tradisional antara lain Keris, Kuduk, Panah, Rudus, dan Sewar/Badik
9.              Makanan dan Minuman Tradisional
Berikut ini makanan dan minuman khas yang dapat dijumpai di Bengkulu.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOyZNHkrbKiDEdcUXqLXMCZ5JxwXvJH92cbpqQrBfWPWRtp2R1Rtwa-bhSlKjeXqdFwl0qjWnViTyvAtbfGJ1VYE27x9XpPzW6y4cMXQJmeNFY0InOnnDaY2fvINUtIZD5doc-F3CMFK4/s1600/Gelamai+makanan+kas+Bengkulu.jpg
Gelami/dodol khas Bengkulu
1.       Gelamai, yaitu dodol khas Bengkulu. Gelamai terbuat dari tepung ketan dan kelapa.
  1. Perut punai, yaitu makanan yang terbuat dari tepung beras ketan dan gula merah.
  2. Nasi santan, yaitu makanan yang terbuat dari beras dan santan.
  3. Kopi anggut, merupakan minuman khas yang terdapat di kelurahan Anggut Atas kota Bengkulu.
  4. Ikan pais, merupakan ikan pepes khas Bengkulu. Jenis pepes ini terbuat dari ikan gebu dan ikan buli.
  5. Rebung Asam, yaitu rebung yang direndam dalam cucian beras dan dimasak seperti asam pedas.
Tidak semua jenis makanan tersebut dapat dijumpai di setiap daerah di Bengkulu. Setiap daerah memiliki jenis makanan dan minuman yang berbeda. Jenis makanan dan minuman khas Bengkulu yang lain, yaitu lemang, tekwan, oncong-oncong pisang, emping melinjo (baguk), lempuk durian, kue siput, lumpuing, lontong ajo gulai tunjang, lontong tunjang, kue lupis, miso, kue tat, kelio lokan, lotek bengkulu, bagar hiu, kopi bubuk, dan rujak.





BAB III
PENUTUP
A.          Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas, dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Kebudayaan merupakan hasil dari akal budi
2.      Kebudayaan mencakup semua aspek kehidupan
3.      Wujud kebudayaan ada tiga, yaitu:gagasan, aktivitas dan artefak
4.      Unsur-unsur kebudayaan adalah: sistem religi dan upacara kebudayaan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup, sistem teknologi dan alat, bahasa dan kesenian.
5.      Pengaruh kebudayaan terhadap kehidupan masyarakat sangat besar.
B.     Saran
Dengan di buatnya makalah ini diharapkan untuk semua yang membaca untuk dapat melestarikan budaya dan Kearifan Lokal Bengkulu.



DAFTAR PUSTAKA
Internet https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia diakses pada 13 Februari 2018 pukul 20.10 WIB
Internet https://ilmuseni.com/seni-budaya/macam-macam-kebudayaan-di-indonesia diakses pada 13 Februari 2018 pukul 20.08WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar