Selasa, 04 Desember 2018

Laporan Praktikum Kalor


LAPORAN PRAKTIKUM
KEGIATAN KE-3
KALOR

 








Oleh kelompok 3:
1.      Irma Nur Anisah                   A1G015021
2.      Devi Anggraini H.                 A1G015011
3.      Khodijah Tri Qurnia            A1G015031
4.      Feridian Pribowo                  A1G015063
5.      Alamsyah Yudha N.             A1G015061
6.      Kiki Fitria                              A1G015069


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017

PANDUAN PRAKTIKUM KELOMPOK 3
KEGIATAN KE-3
KALOR
1.            Tujuan Praktikum
Tujuan dari pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut :
a.    Membuktikan perpindahan kalor secara konduksi
b.    Membuktikan perpindahan kalor secara konveksi
c.    Membuktikan perpindahan kalor secara radiasi
2.            Landasan Teori
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang memiliki perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Contohn ya ketika kita mencampurkan air dingin dengan air panas, maka kita akan mendapatkan air hangat. Banyak yang tidak tahu perbedaan antara suhu dan kalor, Suhu adalah nilai yang terukur pada termometer, sedangkan kalor adalah energi yang mengalir dari satu benda ke benda lainnya. Adapula ilmuan dari Amerika bernama Benjamin Thompson mengatakan bahwa kalor bukanlah zat alir, melainkan energi yang terjadi karena adanya proses mekanik, seperti gesekan.
Ada tiga jenis perpindahan kalor yang dapat terjadi, yaitu :
a. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Perpindahan Kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat perantara (logam) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara permanen. Contohnya adalah ketika kita memanaskan salah satu ujung logam, maka ujung logam lainnya akan ikut panas karena terjadi hantaran kalor dari suhu tinggi ke suhu rendah. Ketika memanaskan salah satu ujung logam, maka partikel yang terdapat pada ujung logam tersebut akan bergetar dan membuat getaran terjadi pada partikel lain yang terhubung dengannya. Sehingga seluruh partikel logam tersebut akan bergetar walaupun hanya satu ujung logam yang dipanaskan, nah hal ini lah yang akan merangsang terjadinya perpindahan kalor.



b. Perpindahan Kalor Secara konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Konveksi dapat terjadi pada zat cair atau gas. Ada dua jenis perpindahan kalor secara konveksi, yaitu :
1). Konveksi Alamiah
Konveksi alamiah adalah konveksi yang dipengaruhi gaya apung tanpa faktor luar, dan disebabkan oleh karena adanya perbedaan massa jenis benda. Contohnya adalah pada pemanasan air, massa jenis partikel air yang sudah panas akan naik menjauh dari api dan digantikan dengan partikel air lain yang suhunya lebih rendah. Proses ini membuat seluruh partikel zat cair tersebut akan panas sempurna.
2). Konveksi Paksa
Konveksi paksa adalah konveksi yang terjadi karena adanya pengaruh faktor luar (contoh tekanan), dan perpindahan kalor dilakukan dengan sengaja/dipaksakan. Artinya aliran panas kalor dipaksa menuju ke tempat yang ingin dituju dengan bantuan faktor luar seperti tekanan. Contohnya adalah pada kipas angin yang akan membawa udara dingin ke tempat yang panas, dan radiator mobil yang memiliki sistem pendingin mesin.
c. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Perpindahan kalor secara Radiasi adalah proses perpindahan kalor yang tidak menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi berbeda dengan konduksi dan konveksi. Pada Radiasi, agar terjadinya perpindahan kalor, kedua benda tidak harus bersentuhan karena kalor dapat berpindah tanpa zat perantara. Artinya kalor tersebut akan di pancarkan ke segala arah oleh sumber panas, dan akan mengalir ke segala arah. Contohnya adalah saat kita dekat dengan api unggun dari sudut manapun, maka kita tetap akan merasakan kehangatan dari sumber api, contoh lainnya adalah panas matahari yang sampai ke bumi dan planet – planet lain.
3.            Alat dan Bahan
a.       Konduksi
1)        Tripot/penyangga 1 buah 
2)        Kompor spirtus 1 buah
3)        Batang besi 1 buah
4)        Lilin malam 1 buah
b.      Konveksi
1)        Bejana kaca/gelas ukur 1 buah.
2)        Potongan kertas
3)        Tripot/penyangga 1 buah.
4)        Kompor spiritus 1 buah.
5)        Termometer 1 buah
c.       Radiasi
1)      Kompor spiritus 1 buah
2)      Lilin 1 buah

4.            Langkah Kegiatan
a.    Konduksi
1)        Siapkan alat dan bahan.
2)        Masukkan batang besi ke dalam lubang penyangga bagian bawah.
3)        Letakkan kompor spiritus di bawah ujung batang besi.
4)        Dibagian belakangbatang besi letakkan lilin.
5)        Hidupkan kompor spiritus dan tunggu beberapa menit.
6)        Amati apa yang terjadi pada lilin dan batang besi, buatlah kesimpulan.
b.   Konveksi
1)        Siapkan alat dan bahan.
2)        Masukkan air pada bejana kaca/ gelas ukur sebanyak 100 ml. Masukkan potongan kertas pada air tersebut.
3)        Letakkan gelas ukur pada penyangga dan kompor spiritus di bawahnya.
4)        Nyalakan kompor spiritus.
5)        Tunggulah beberapa menit hingga air mendidih.
6)        Lihat suhu pada termometer hingga menunjukkan angka 100derajat celcius.
7)        Amati apa yang terjadi pada air dan potongan kertas, buatlah kesimpulan.
c.    Radiasi
1)        Siapkan alat dan bahan.
2)        Nyalakan kompor spiritus.
3)        Letakkan kedua telapak tangan di sekitar api kompor.
4)        Letakkan lilin di sekitar api kompor.
5)        Amati apa yang terjadi pada telapak tangan dan lilin, buatlah kesimpulan.

5.            Hasil
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel Konduksi
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan

Sebelum batang besi dipanaskan oleh kompor spiritus, lilin yang ditempelkan pada permukaan batang besi masih berbentuk padat.

Setelah ujung batang besi dipanaskan dengan kompor spiritus, lilin yang ada pada pangkal batang besi meleleh. Hal ini dikarenakan ada perpindahan kalor dari api kompor ke batang besi dan ke lilin yang menempel di permukaan batang besi.
Tabel Konveksi
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan




Sebelum tabung kaca/gelas ukur dipanaskan, potongan kertas berada di dasar tabung dan ada juga yang melayang di atas permukaan air dalam tabung.

Sesudah tabung kaca/gelas ukur dipanaskan, pada suhu 60 derajat celcius, potongan kertas mulai bergerak berputar-putar, yang tadinya diatas turun ke bawah yang tadinya di bawah naik ke atas. Pada suhu 100 derajat celcius pergerakan potongan kertas semakin cepat. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor pada air dalam tabung.



Tabel Radiasi

Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan


Telapak tangan dingin sebelum didekatkan pada kompor yang apinya dinyalakan.

Telapak tangan yang didekatkan pada kompor spiritus akan terasa panas karena panas terpancar dari kompor spiritus dan terjadi perpindahan kalor dari api kompor ke telapak tangan.


Lilin berbentuk padat sebelum didekatkan pada kompor yang apinya di nyalakan.

Lilin yang didekatkan pada kompor spiritus lama kelamaan akan meleleh karena panas terpancar dari kompor spiritus dan terjadi perpindahan kalor dari api kompor ke lilin sehingga lilin meleleh.


6.            Pembahasan
Dari praktikum yang dilaksanakan, terdapat beberapa pertanyaan sebagai berikut :
a.      Apa yang dimaksud dengan konduksi?
Jawab:
Perpindahan Kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat perantara (logam) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara permanen.
b.      Mengapa lilin yang berada di pangkal batang besi meleleh ketika ujung besi dipanaskan?
Jawab:
Ketika kita memanaskan salah satu ujung batang besi, maka seluruh permukaan  batang besi lainnya akan ikut panas karena terjadi hantaran kalor dari suhu tinggi ke suhu rendah. Ketika memanaskan salah satu ujung batang besi, maka partikel yang terdapat pada ujung logam tersebut akan bergetar dan membuat getaran terjadi pada partikel lain yang terhubung dengannya. Sehingga seluruh partikel besi tersebut akan bergetar walaupun hanya satu ujung besi yang dipanaskan, hal ini lah yang akan merangsang terjadinya perpindahan kalor. Kalor pada permukaan besi kemudian berpindah ke lilin sehingga terjadilah perpindahan kalor yang mengakibatkan lilin meleleh.
c.       Apa yang dimaksud dengan konveksi?
Jawab:
Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian zat tersebut.
d.      Mengapa  potongan kertas pada air mendidih dalam tabung kaca bergerak-gerak?
Jawab:
Saat bejana belum panas potongan kertas yang ada di dasar ada pula yang berada dipermukaan air. Saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, potongan kertas tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak. Massa jenis air yang berada di bawah setelah dipanaskan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis air yang ada di atas sehingga moleku-molekul air yang tadinya di bawah (dekat dengan api) akan naik ke atas, ini dapat dilihat dari pergerakan potongan kertasnya.
Pada air yang mendidih terjadi peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat air yang panas dengan bagian zat air yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh potongan kertas yang bergerak naik dari bawah ke atas begitupun sebaliknya  mengikuti aliran air secara acak.
Potongan kertas bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis. Suhu air yang semakin naik membuat partikel air bergerak dari situ potongan kertas ikut bergerak bersama bergeraknya partikel air.
e.       Apa yang dimaksud dengan radiasi?
Jawab :
Perpindahan kalor secara Radiasi adalah proses perpindahan kalor yang tidak menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi berbeda dengan konduksi dan konveksi. Pada Radiasi, agar terjadinya perpindahan kalor, kedua benda tidak harus bersentuhan karena kalor dapat berpindah tanpa zat perantara. Artinya kalor tersebut akan di pancarkan ke segala arah oleh sumber panas, dan akan mengalir ke segala arah.
f.       Mengapa tangan merasakan panas dan lilin meleleh ketika di dekatkan dengan api kompor?
Jawab:
Karena ketika tangan dan lilin didekatkan dengan api kompor, kalor berpindah tidak melalui perantara apapun tetapi melalui pancaran dari sumber panas. Tangan dan lilin memang tidak bersentuhan dengan api kompor, tetapi kalor dari api dapat berpindah ke telapak tangan dan ke lilin sehingga lilin meleleh dan telapak tangan merasakan panas.
7.            Kesimpulan
Dari praktikum dan hasil di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang memiliki perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.  Ada tiga jenis perpindahan kalor yang dapat terjadi, yaitu :
a.       Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat perantara (logam) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara permanen.
b.      Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian zat tersebut.
c.       Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak menggunakan zat perantara. Artinya kalor tersebut akan di pancarkan ke segala arah oleh sumber panas, dan akan mengalir ke segala arah.
8.            Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar