LAPORAN PRAKTIKUM
KEGIATAN KE-3
KALOR
Oleh kelompok 3:
1. Irma
Nur Anisah A1G015021
2. Devi
Anggraini H. A1G015011
3. Khodijah
Tri Qurnia A1G015031
4. Feridian
Pribowo A1G015063
5. Alamsyah
Yudha N. A1G015061
6. Kiki
Fitria A1G015069
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
PANDUAN
PRAKTIKUM KELOMPOK 3
KEGIATAN
KE-3
KALOR
1.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari
pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut :
a.
Membuktikan
perpindahan kalor secara konduksi
b.
Membuktikan
perpindahan kalor secara konveksi
c.
Membuktikan
perpindahan kalor secara radiasi
2.
Landasan Teori
Kalor adalah
salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya
karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang memiliki perbedaan suhu
bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah. Contohn ya ketika kita mencampurkan air dingin
dengan air panas, maka kita akan mendapatkan air hangat. Banyak yang tidak tahu
perbedaan antara suhu dan kalor, Suhu adalah nilai yang terukur pada
termometer, sedangkan kalor adalah energi yang mengalir dari satu benda ke
benda lainnya. Adapula ilmuan dari Amerika bernama Benjamin Thompson mengatakan
bahwa kalor bukanlah zat alir, melainkan energi yang terjadi karena adanya
proses mekanik, seperti gesekan.
Ada tiga
jenis perpindahan kalor yang dapat terjadi, yaitu :
a.
Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Perpindahan Kalor secara konduksi
adalah perpindahan kalor melalui suatu zat perantara (logam) tanpa disertai
perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara permanen. Contohnya adalah
ketika kita memanaskan salah satu ujung logam, maka ujung logam lainnya akan
ikut panas karena terjadi hantaran kalor dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Ketika memanaskan salah satu ujung logam, maka partikel yang terdapat pada
ujung logam tersebut akan bergetar dan membuat getaran terjadi pada partikel
lain yang terhubung dengannya. Sehingga seluruh partikel logam tersebut akan
bergetar walaupun hanya satu ujung logam yang dipanaskan, nah hal ini lah yang
akan merangsang terjadinya perpindahan kalor.
b.
Perpindahan Kalor Secara konveksi
Perpindahan
kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai
dengan perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Konveksi dapat terjadi pada zat
cair atau gas. Ada dua jenis perpindahan kalor secara konveksi, yaitu :
1). Konveksi Alamiah
Konveksi alamiah adalah konveksi
yang dipengaruhi gaya apung tanpa faktor luar, dan disebabkan oleh karena
adanya perbedaan massa jenis benda. Contohnya adalah pada pemanasan air, massa
jenis partikel air yang sudah panas akan naik menjauh dari api dan digantikan
dengan partikel air lain yang suhunya lebih rendah. Proses ini membuat seluruh
partikel zat cair tersebut akan panas sempurna.
2). Konveksi Paksa
Konveksi paksa adalah konveksi yang
terjadi karena adanya pengaruh faktor luar (contoh tekanan), dan perpindahan
kalor dilakukan dengan sengaja/dipaksakan. Artinya aliran panas kalor dipaksa
menuju ke tempat yang ingin dituju dengan bantuan faktor luar seperti tekanan.
Contohnya adalah pada kipas angin yang akan membawa udara dingin ke tempat yang
panas, dan radiator mobil yang memiliki sistem pendingin mesin.
c.
Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Perpindahan kalor secara Radiasi
adalah proses perpindahan kalor yang tidak menggunakan zat perantara.
Perpindahan kalor secara radiasi berbeda dengan konduksi dan konveksi. Pada
Radiasi, agar terjadinya perpindahan kalor, kedua benda tidak harus bersentuhan
karena kalor dapat berpindah tanpa zat perantara. Artinya kalor tersebut akan
di pancarkan ke segala arah oleh sumber panas, dan akan mengalir ke segala
arah. Contohnya adalah saat kita dekat dengan api unggun dari sudut manapun,
maka kita tetap akan merasakan kehangatan dari sumber api, contoh lainnya
adalah panas matahari yang sampai ke bumi dan planet – planet lain.
3.
Alat dan Bahan
a.
Konduksi
1)
Tripot/penyangga 1 buah
2)
Kompor spirtus 1 buah
3)
Batang besi 1 buah
4)
Lilin malam 1 buah
b.
Konveksi
1)
Bejana kaca/gelas ukur 1 buah.
2)
Potongan kertas
3)
Tripot/penyangga 1 buah.
4)
Kompor spiritus 1 buah.
5)
Termometer 1 buah
c.
Radiasi
1)
Kompor spiritus 1 buah
2)
Lilin 1 buah
4.
Langkah
Kegiatan
a. Konduksi
1)
Siapkan
alat dan bahan.
2)
Masukkan batang besi ke dalam lubang
penyangga bagian bawah.
3)
Letakkan kompor spiritus di bawah
ujung batang besi.
4)
Dibagian belakangbatang besi
letakkan lilin.
5)
Hidupkan kompor spiritus dan tunggu
beberapa menit.
6)
Amati apa yang terjadi pada lilin
dan batang besi, buatlah kesimpulan.
b. Konveksi
1)
Siapkan alat dan bahan.
2)
Masukkan air pada bejana kaca/ gelas
ukur sebanyak 100 ml. Masukkan potongan kertas pada air tersebut.
3)
Letakkan gelas ukur pada penyangga
dan kompor spiritus di bawahnya.
4)
Nyalakan kompor spiritus.
5)
Tunggulah beberapa menit hingga air
mendidih.
6)
Lihat suhu pada termometer hingga
menunjukkan angka 100derajat celcius.
7)
Amati apa yang terjadi pada air dan
potongan kertas, buatlah kesimpulan.
c. Radiasi
1)
Siapkan alat dan bahan.
2)
Nyalakan kompor spiritus.
3)
Letakkan kedua telapak tangan di
sekitar api kompor.
4)
Letakkan lilin di sekitar api
kompor.
5)
Amati apa yang terjadi pada telapak
tangan dan lilin, buatlah kesimpulan.
5.
Hasil
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel Konduksi
Sebelum dipanaskan
|
Sesudah dipanaskan
|
Sebelum
batang besi dipanaskan oleh kompor spiritus, lilin yang ditempelkan pada
permukaan batang besi masih berbentuk padat.
|
Setelah
ujung batang besi dipanaskan dengan kompor spiritus, lilin yang ada pada
pangkal batang besi meleleh. Hal ini dikarenakan ada perpindahan kalor dari
api kompor ke batang besi dan ke lilin yang menempel di permukaan batang
besi.
|
Tabel Konveksi
Sebelum dipanaskan
|
Sesudah dipanaskan
|
Sebelum
tabung kaca/gelas ukur dipanaskan, potongan kertas berada di dasar tabung dan
ada juga yang melayang di atas permukaan air dalam tabung.
|
Sesudah tabung kaca/gelas ukur dipanaskan, pada suhu
60 derajat celcius, potongan kertas mulai bergerak berputar-putar, yang
tadinya diatas turun ke bawah yang tadinya di bawah naik ke atas. Pada suhu 100
derajat celcius pergerakan potongan kertas semakin cepat. Hal ini disebabkan
adanya perpindahan kalor pada air dalam tabung.
|
Tabel Radiasi
Sebelum dipanaskan
|
Sesudah dipanaskan
|
Telapak
tangan dingin sebelum didekatkan pada kompor yang apinya dinyalakan.
|
Telapak
tangan yang didekatkan pada kompor spiritus akan terasa panas karena panas
terpancar dari kompor spiritus dan terjadi perpindahan kalor dari api kompor
ke telapak tangan.
|
Lilin
berbentuk padat sebelum didekatkan pada kompor yang apinya di nyalakan.
|
Lilin yang
didekatkan pada kompor spiritus lama kelamaan akan meleleh karena panas
terpancar dari kompor spiritus dan terjadi perpindahan kalor dari api kompor
ke lilin sehingga lilin meleleh.
|
6.
Pembahasan
Dari praktikum yang dilaksanakan, terdapat beberapa
pertanyaan sebagai berikut :
a. Apa
yang dimaksud dengan konduksi?
Jawab:
Perpindahan Kalor secara konduksi
adalah perpindahan kalor melalui suatu zat perantara (logam) tanpa disertai
perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara permanen.
b. Mengapa lilin yang berada di pangkal
batang besi meleleh ketika ujung besi dipanaskan?
Jawab:
Ketika kita memanaskan salah satu
ujung batang besi, maka seluruh permukaan
batang besi lainnya akan ikut panas karena terjadi hantaran kalor dari
suhu tinggi ke suhu rendah. Ketika memanaskan salah satu ujung batang besi,
maka partikel yang terdapat pada ujung logam tersebut akan bergetar dan membuat
getaran terjadi pada partikel lain yang terhubung dengannya. Sehingga seluruh
partikel besi tersebut akan bergetar walaupun hanya satu ujung besi yang
dipanaskan, hal ini lah yang akan merangsang terjadinya perpindahan kalor.
Kalor pada permukaan besi kemudian berpindah ke lilin sehingga terjadilah
perpindahan kalor yang mengakibatkan lilin meleleh.
c. Apa yang dimaksud dengan konveksi?
Jawab:
Perpindahan kalor secara konveksi
adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan
bagian-bagian zat tersebut.
d. Mengapa potongan kertas pada air mendidih dalam
tabung kaca bergerak-gerak?
Jawab:
Saat bejana belum panas potongan
kertas yang ada di dasar ada pula yang berada dipermukaan air. Saat bejana
mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, potongan kertas tersebut bergerak
berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas berputar
kebawah, begitupun sebaliknya secara acak. Massa jenis air yang berada di bawah
setelah dipanaskan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis air yang
ada di atas sehingga moleku-molekul air yang tadinya di bawah (dekat dengan
api) akan naik ke atas, ini dapat dilihat dari pergerakan potongan kertasnya.
Pada air yang mendidih
terjadi peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis
antara bagian zat air yang panas dengan bagian zat air yang dingin. Hal ini
diperlihatkan oleh potongan kertas yang bergerak naik dari bawah ke atas
begitupun sebaliknya mengikuti aliran
air secara acak.
Potongan kertas
bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis. Suhu air yang semakin naik membuat partikel
air bergerak dari situ potongan kertas ikut bergerak bersama bergeraknya
partikel air.
e. Apa
yang dimaksud dengan radiasi?
Jawab :
Perpindahan kalor secara Radiasi
adalah proses perpindahan kalor yang tidak menggunakan zat perantara.
Perpindahan kalor secara radiasi berbeda dengan konduksi dan konveksi. Pada
Radiasi, agar terjadinya perpindahan kalor, kedua benda tidak harus bersentuhan
karena kalor dapat berpindah tanpa zat perantara. Artinya kalor tersebut akan
di pancarkan ke segala arah oleh sumber panas, dan akan mengalir ke segala
arah.
f. Mengapa tangan merasakan panas dan
lilin meleleh ketika di dekatkan dengan api kompor?
Jawab:
Karena ketika tangan dan lilin
didekatkan dengan api kompor, kalor berpindah tidak melalui perantara apapun
tetapi melalui pancaran dari sumber panas. Tangan dan lilin memang tidak bersentuhan
dengan api kompor, tetapi kalor dari api dapat berpindah ke telapak tangan dan
ke lilin sehingga lilin meleleh dan telapak tangan merasakan panas.
7.
Kesimpulan
Dari praktikum dan hasil di atas, maka diperoleh
kesimpulan bahwa Kalor adalah
salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda lainnya
karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang memiliki perbedaan suhu
bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah. Ada tiga
jenis perpindahan kalor yang dapat terjadi, yaitu :
a.
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui
suatu zat perantara (logam) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat
tersebut secara permanen.
b.
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui
suatu zat yang disertai dengan perpindahan bagian-bagian zat tersebut.
c.
Radiasi adalah perpindahan kalor
yang tidak menggunakan zat perantara. Artinya kalor tersebut akan di pancarkan
ke segala arah oleh sumber panas, dan akan mengalir ke segala arah.
8.
Daftar Pustaka
http://memetmulyadi.blogspot.co.id/2013/03/perpindahan-kalor-konduksi-konveksi-radiasi.html diakses
pada 02 Mei 2017 pukul 18.28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar