Selasa, 04 Desember 2018

makalah distribusi dan konsumsi


DISTRIBUSI DAN KONSUMSI
Mata Kuliah                : Konsep Dasar Geografi dan Ilmu Ekonomi
Dosen Pengampu        : Dra. Sridadi, M.Pd.
Description: logo unib (2).jpg
 







Oleh kelompok 6 :
1.         Wartilia Desprananti                      A1G015015
2.         Uci Fitriani                                     A1G015017
3.         Irma Nur Anisah                           A1G015021
4.         Windi Wulandari                            A1G015023
5.         Muhamad Afif                               A1G015025
6.         Febby Intan Permata Sari             A1G015033
7.         Oky Hernawan                               A1G015045
 KATA PENGANTAR

Puji syukur  penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususan makalah yang berjudul “Distribusi dan Konsumsi”.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapai salah satu tugas mata kuliah Konsep dasar Geografi dan Ilmu Ekonomi serta untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan sosial di masyarakat. Atas tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.             Dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Geografi dan Ilmu Ekonomi  ibu  Dra. Sridadi,M.Pd. yang telah membimbing penulis dalam menyusun makalah ini.
2.             Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa makalah  ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami serta para pembaca.

                                                                                                Bengkulu,    Februari 2017


Kelompok 6











DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang................................................................................................................ 1
B.  Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
C.  Tujuan............................................................................................................................. 2
BAB II  PEMBAHASAN
A.  Distribusi......................................................................................................................... 3           
1.      Membangun saluran distribusi.................................................................................. 3
2.      Jenis-jenis saluran distribusi...................................................................................... 4
3.      Saluran distribusi...................................................................................................... 4
4.      Lembaga-lembaga distribusi..................................................................................... 5
5.      Memilih saluran distribusi......................................................................................... 6
B.  Konsumsi........................................................................................................................ 7
1.      Pengertian konsumsi................................................................................................. 7
2.      Perilaku konsumen.................................................................................................... 7
BAB III  KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan..................................................................................................................... 11
B.  Saran............................................................................................................................... 11
DATAR PUSTAKA......................................................................................................... 12














BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial dengan segala macam kebutuhannya. Mulai dari makan, minum, kehidupan yang layak sebagai manusia, kebutuhan untuk dihargai, disayangi, dijaga, dan lain sebagainya. semua itu sudah menjadi kodrat manusia terlahir dengan segala macam kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus berjuang untuk kerja, menghasilkan uang sehingga kebutuhannya tepenuhi. Kebutuhan manusia terbagi menjadi beberpa kelompok, diantaranya kebutuhan menurut intensitasnya (tingkat kepentingannya) yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan menurut sifatnya yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.kebutuhan menurut subyeknya meliputi kebutuhan individu dan kebutuhan kelompok. Kebutuhan menurut waktunya yaitu kebutuhan sekarang, kebutuhan masa yang akan datang dan kebutuhan yang mendesak.
Dalam memahami ilmu Ekonomi tentu tidak terlepas dari mengkaji konsep- konsep dari dasar ilmu ekonomi karena dengan mendalami konsepnya dapat mengetahui berbagai konsep- konsep dasar dalam ekonomi, Produksi, Konsumsi, Distribusi, Pasar, Permintaan dan Penawaran. Dengan memperhatikan konsep tersebut maka akan tergambarlah sebuah ilmu ekonomi yang sesungguhnya. Konsep-konsep dasar ilmu ekonomi konsumsi akan dijelaskan bagaimana masyarakat memakai dan menggunakan suatu barang yang sudah di produksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dan ada pula factor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat.
  Konsumsi dalam pandangan sosiologi sebagai masalah selera, identitas, atau gaya hidup maksudnya terkait kepada aspek-aspek sosial budaya. Sosiolog memandang dari segi selera sebagai sesuatu yang dapat berubah, difokuskan pada kualitas simbolik dari barang (maksudnya jika di lihat orang menjadi menarik dan modis), dan tergantung dari persepsi tentang selera orang lain. Dalam mendapatkan barang hasil produksi, tentu barang tersebut harus di distribusi kan dahulu di pasaran. Karena Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi memiliki peranan penting bagi produsen, sebab kegiatan tersebut mampu menyalurkan barang yang dihasilkan produsen kepada masyarakat.
Dari penjelasan di atas, apabila semua kebutuhan tersebut terpenuhi maka manusia akan hidup makmur, tenang dan tentram. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut baik barang maupun jasa harus melalui perjuangan dan pengorbanan, baik yang berupa tenag, waktu dan pikiran. Dengan demikian untuk memenuhi semua kebutuhan manusia harus diadakan melalui kagiatan ekonomi diantaranya kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Untuk itu, pada makalah ini penulis akan membahas dan menjelaskan mengenai distribusi dan konsumsi.
B.            Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1.             Apa yang dimaksud dengan distribusi?
2.             Bagaimana membangun saluran distribusi dan apa jenis-jenis saluran distribusi?
3.             Apa yang dimaksud dengan konsumsi dan bagaimana perilaku konsumen?
C.           Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.             Mengetahui pengertian distribusi
2.             Mendeskripsikan cara membangun saluran distribusi dan mengetahui jenis-jenis saluran distribusi
3.             Mengetahui pengertian konsumsi dan mendeskripsikan perilaku konsumen dalam kegiatan konsumsi





















BAB II
PEMBAHASAN
A.           Distribusi
Menurut kamus kata-kata mutakhir distribusi bersinonim dengan pembagian, pengiriman, penyebaran dan penyaluran. Dalam kamus tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud distribusi adalah pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau beberapa tempat, misalnya penyaluran bahan makanan ke pedagang kecil atau beberapa tempat tertentu.
Sedangkan yang dimaksud dengan distribusi dalam modul IPS akan ditekankan pada sisi prosesnya, dimana distribusi di artikan sebagai setiap usaha atau tindakan yang dilakukan oleh orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam hubungan dengan ditribusi ini seorang produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimanakah yang akan dipilih untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya yang murah.
1.             Membangun Saluran Distribusi
Kegiatan distribusi secara ekonomi merupakan suatu upaya untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat (time and place utility) kepada barang. Anda tentu sependapat jika dikatakan suatu produk  menjadi barang yang paling baik hanya bila dikirimkan ke tempat di mana barang itu dibutuhkan.  Kebanyakan barang-barang sekarang diproduksi untuk dijual ke orang atau pihak lain maka barang tersebut harud di distribusikan melalui saluran distribusi tertentu.
Suatu contoh misalnya bila sebuah perusahaan telah menemukan pasarnya maka permasalahan berikutnya yang muncul adalah perusahaan tersebut harus memutuskan bagaimana caranya menyalurkan barang dan jasa supaya sampai ke konsumen. Keputusan yang diambil tentunya melibatkan desain saluran, tujuan perusahaan dan keinginan konsumen. Dalam hal ini, pelanggan merupakan pihak yang paling penting dalam menentukan desain tersebut. Mempekerjakan wirausaha yang mewakili perusahaan ataukah menggunakan pedagang perantara yang pernah ada seperti grosir, agen atau makelar. Dalam hal ini atribut produk juga mempengaruhi desain saluran. Sebagai contoh, produk-produk yang tidak tahan lama harus menggunakan saluran yang menggunakan sedikit perantara untuk menghindari keterlambatan atau kerusakan-kerusakan yang mengakibatkan kerugian. Keputusan-keputusan saluran distribusi biasanya melibatkan masalah-masalah sebagai berikut:
a.       Jumlah pedagang perantara yang akan dilibatkan
b.      Bagaimana memelihara saluran-saluran komunikasi antara berbagai tingkat dari pedagang perantara
c.       Seleksi pedagang perantara yang khusus
d.      Penempatan menurut letak geografis dari persediaan barang
e.       Lokasi dari pusat-pusat distribusi
2.             Jenis-jenis Saluran Distribusi
Praktik saluran distribusi sebagai salah satu kegiatan ekonomi melibatkan sejumlah lembaga pemasaran dan agen pendukung. Produsen bersama-sama dengan lembaga pemasaran memindahkan hak pemilikan barang dari produsen ke konsumen terakhir. Berdasarkan intensitasnya, saluran distribusi dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
a.       Bentuk intensif, adalah jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang besar dan kecil.
b.      Bentuk selektif, adalah jenis saluran yang hanya memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer (retailer).
c.       Bentuk ekslusif, adalah jenis saluran yang hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat tertentu, untuk menangani produk.
3.             Saluran Distribusi (Distribution Channel)
Saluran distribusi yang sering kita jumpai sekarang dapat kita kategorikan ke dalam dua model, yaitu saluran langsung dari produsen ke konsumen  dan saluran tidak langsung yang meliputi dari produsen ke pengecer ke konsumendan dari produsen ke grosir ke pengecer ke konsumen
a.              Dari produsen langsung ke konsumen
pada model yang pertama ini perpindahan material yang dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen. Biasanya hanya sedikit jenis barang yang dipasarkan seperti ini. Contohnya adalah peternak atau penghasil susu masih mengirimkan hasil susunya ke rumah-rumah dengan sepeda pada waktu dulu. Para petani masih menggunakan secara terbatas saluran langsung untuk menjual sejumlah buah-buahan atau sayur-sayuran. Metode ini biasa ditempuh oleh kebanyakan produsen yang menggunakan saluran penjualan langsung antara lain melalui toko-toko pengecer milik produsen sendiri, penjualan ke rumah-rumah atau penjualan melalui pos.
b.             Saluran tidak langsung
Saluran tidak langsung ada dua yaitu :

1)             Dari produsen ke pengecer ke konsumen
Banyak macam barang seperti alat-alat rumah tangga, furniture, alat sekolah dan lain-lain dijual dengan cara ini. Pada produsen yang mendistribusikan barang dengan cara ini di suatu daerah yang luas kadang0kadang membuat gudang cabang. Di gudang tersebut mereka menyimpan persediaan barang untu memenuhi permintaan dari daerah.
2)             Dari produsen ke grosir ke pengecer ke konsumen
Jenis barang yang tahan lama dan mudah didapatkan seperti barang terbuat dari logam, obat-obatan atau bahan makanan bergerak mengikuti rute ini.
4.             Lembaga-Lembaga Distribusi
Keberadaan lembaga-lembaga distribusi sangat penting dalam kegiatan ekonomi, karena melalui lembaga-lembaga distribusi inilah penyampaian produk dari produsen ke konsumen dijembatani. Lembaga-lembaga distribusi atau dikenal sebagai istilah distributor adalah sebagai berikut :
a.              Grosir
Grosir adalah pedagang perantara yang membeli barang dagangan untuk dijual kembali terutama kepada pengusaha lain dan bukan kepada konsumen. Fungsinya adalah mengumpulkan dan menyebarkan. Grosir berbeda dengan agen karena grosir membeli dan memiliki produk yang ditangani. Grosir dengan pelayanan penuh memberikan kredit, informasi pasar dan saran-saran misalnya penetapan harga kepada pelanggan mereka. Grosir merupakan sumber pasokan yang paling penting bagi banyak pengecer. Para pedagang eceran kecil hapir tidak dapat beroperasi tanpa adanya pelayanan grosir.
b.             Agen
Pedagang perantara agen adalah pedagang perantara yang tidak memiliki dan tidak membeli barang yang mereka jual. Fungsi utama agen adalah melakukan penjualan bagi produsen. Agen biasanya dibayar dengan suatu komisi berdasarkan volume penjuualannya. Makelar (broker), agen penjualan, dan agen produsen digunakan sebagai pedagang perantara agen.
c.              Retailer (pedagang eceran)
Dalam kedudukan kita sebagai konsumen , kebanyakan kita lebih mengenal pengecer. Pengecer adlaah suatu perusahaan yang membeli batrang dari produsen atau dari grosir kemudian menjualnya ke konsumen. Penjualan eceran meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan penjualan barang-barang dan jasa untuk konsumen terakhir. Adapun lembaga yang berniaga sebagai eceran antara lain adalah sebagai berikut :
1)             Toserba (Departmen Store)
Merupakan sebuah lembaga pemasaran eceran yang menjual berbagai jenis barang, yang dikelompokkan ke dalam departmen-departmen (bagian-bagian). Toserba ini merupakan toko yang besar dan biasanya didirikan di dalam kota atau di pusat-pusat perbelanjaan.
2)             Supermarket (pasar swalayan)
Merupakan toko yang ssangat besar terutama menjual bahan pangan dengan harga-harga rendah. Setiap konsumen atau pengunjung bekerja atas dasar melayani sendiri dan pembayaran dilakukan secara kontan. Secara historis, pasar swalayan adalah toko panjang yang besar yang menjual barang-barang makanan kalengan, daging, dan sayuran. Tetapi pasar swalayan sekarang telah menambahkan jenis barang misalnya obat-obatan, dan barang-barang logam.
3)             Toko khusus
Di setiap pusat perbelanjaan terdapat banyak toko khusus. Contoh yang banyak kita jumpai adalah toko perhiasan, toko sepatu, toko mainan dan toko buku. Strategi pemasaran mereka adalah menawarkan suatu pilihan yang banyak dari barang-barang yang sejenis. Toko khusus merupakan suatu contoh yang baik dari segmentasi pasar.
5.             Memilih Distributor Khusus
Setelah penyalur ditentukan dan intensitas distribusi diputuskan, harus dipilih pedagang perantara secara individu. Pedagang perantara (midleman) mengkhususkan diri seperti halnya produsen. Beberapa pedagang perantara memusatkan pada beberapa pelanggan dan memperoleh komisi yang tinggi dengan mengadakan penjualan yang jumlahnya besar. Beberapa pedagang perantara memberikan berbagai pelayanan dan yang lainnya hanya menawarkan pelayanan yang dangat terbatas. Pelayanan tertentu yang diinginkan produsen harus dicocokkan dengan pelayanan yang ditawarkan oleh pedagang perantara yang ada di daerah yang akan dilayani. Pedagang perantara tertarik untuk mewakili perusahaan-perusahaan yang baik, begitu juga sebaliknya produsen ingin mempunyai pedagang perantara yang mempunyai nama baik untuk mewakilinya. Dalam hal ini ada enam faktor penting yang dapat memperngaruhi pemilihan pedagang perantara, yaitu :
a.              Reputasi dari tim manajemen perusahaan
b.             Jangkauan pedagang perantara pada pasar yang diinginkan
c.              Lokasi usaha
d.             Kebijakan produk dan lini produk dari pedagang perantara
e.              Luasnya pelayanan yang akan diberikan kepada pelanggan
f.              Kebijakan promosi perusahaan.

B.            Konsumsi
1.             Pengertian Konsumsi
Faktor penggerak yang sangat dominan terhadap aktivitas ekonomi adalah karena adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia merupakan tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Oleh karena itu, tanpa adanya kebutuhan tidak akan ada atau tidak ada alasan untuk kegiatan ekonomi. Kebutuhan manusia tersebut dapat kita bedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a.              Kebutuhan biologis untuk hidup (makan dan minum)
b.             Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri misalnya keinginan memiliki rumah
c.              Kebutuhan lain yang khas menurut masing-masing perorangan
Konsumsi adalah tindakan pemenuhan kebutuhan. Setiap satu kebutuhan dipenuhi akan muncul kebutuhan baru dan begitu selanjutnya sehingga disimpulkan bahwa kebutuhan manusia itu tidak terbatas. Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan untuk memperoleh kepuasan tetapi kepuasan bersifat sementara karena munculnya kebutuhan berikutnya. Karena tindakan pemenuhan kebutuhan tersebut melalui barang dan jasa maka konsumsi didefinisikan sebagai tindakan menghabiskan dan atau mengburangi nilai guna suatu barang atau jasa.
2.             Perilaku Konsumen
Bagaimana seseorang memutuskan berapa jumlah masing-masing barang dan jasa yang akan dibeli dalam berbagai situasi?  Ada beberapa dugaan ilmu ekonomi yang dijadikan dasar pembahasan perilaku konsumen. Dugaan-dugaan yang dimaksud adalah :
a.              Pendapatan konsumen tetap
b.             Barang-barang  pemuas kebutuhan adanya terbatas
c.              Konsumen dengan pendapatan terbatas menghadapi suatu kenyataan bahwa harga-harga barang tidak pada titik nol
d.             Setiap orang mengetahui preferensi kebutuhannya dengan baik
e.              Konsumen dapat berperilaku rasional dalam melakukan konsumsinya
f.              Selera konsumen tetap
Dengan jumlah pendapatan yang tetap seseorang konsumen menghadapi kenyataan bahwa ketersediaan barang-barang dan jasa-jasa yang relatif terbatas, tidak mungkin dibeli semuanya karena harganya tidak pada titik nol.  Oleh karena itu, seseorag harus mengetahui preferensi kebutuhannya dengan baik agar ia dapat berlaku secara rasional  dalam melakukan konsumsinya sehingga ia dapat memperoleh alternatif  kombinasi konsumsi yang paling menguntungkan bagi dirinya.
Bertitik tolak dari dugaan-dugaan di atas, selanjutnya penjelasan mengenai perilaku konsumen yang paling sederhana didapati dalam hukum permintaan yang berbunyi “bila suatu harga naik maka jumlah barang yang diminta konsumen turun dan jika harga suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta konsumen naik”. Hukum tersebut berlaku bila syarat-syaratnya terpenuhi. Artinya, semua faktor lain yang memperngaruhi jumlah barang yang diminta dianggap tidak berubah.
Mengapa konsumen berperilaku seperti hukum permintaan? Pertanyaan tersebut akan dijawab melalui dua pendekatan yaitu pendekatan kardinal (marginal utility) dan kedua pendekatan pendekatan ordinal (indifference curve).
a.              Pendekatan kardinal (Marginal utility)
Pendekatan ini berangkat dari suatu anggapan bahwa kepuasan itu bisa diukur, dengan kata lain, kepuasan itu bisa dinyatakan dengan angka-angka. Satuan ukuran kepuasan tersebut dinyatakan dengan utility (nilai guna). Terdapat dua konsep nilai guna, yaitu nilai guna total (total utility) dan nilai guna marginal (marginal utility).
Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonmsumsi sejumlah barang tertentu. Sedangkan,nilai guna marginal adalah pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari pertambahan konsumsi satu unit barang tertentu.
b.             Memaksimumkan utility (nilai guna)
Setiap orang akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya. Dengan kata lain, setiap orang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang dan jasa-jasa yang dikonsumsinya. Apabila barang yang dikonsumsinya hanya satu barang saja, tidak sukar untuk menentukan pada tingkat mana nilai guna dari mengkonsumsi barang itu akan mencapai tingkat maksimum. Tetapi apabila barang yang dikonsumsi itu berbagai jenis maka cara untuk menentukan corak kombinasi konsumsi bgarang-barang yang akan memberikan nilai guna yang maksimum menjadi lebih rumit. Kerumitan yang timbul untuk menentukan susunan atau komposisi jumlah barang yang akan mewujudkan nilai guna yang maksimum  bersumber dari perbedaasn harga-harga berbagai barang. Dalam keadaan harga-harga dari berbagai jenis barang yang berbeda, apakah syarat  yang harus dipenuhi agar yang dikonsumsi akan emmberikan nilai guna yang maksimum? Syarat yang harus dipenuhi adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna yang sama besarnya. Peristiwa tersebut dinamakan “hukum memeratakan guna marginal setiap rupiah”.
Dengan demikian setiap ada perubahan jumlah uang yang dimiliki akan mempengaruhi jumlah barang yang dibeli agar kepuasan yang diperoleh tetap maksimum.
c.              Pendekatan indifference curve (pendekatan ordinal)
Adalah model pendekatan yang tidak memerlukan adanya anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur. Indifference curve adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua jenis barang untuk memperoleh tingkat kepuasan yang sama. Kurva indiferen adalah garis yang menghubungkan kombinasi konsumsi antar komoditas (alat pemuas kebutuhan) yang memberikan kepuasan yang seimbang pada konsumen. Anggapan yang mendukung keberlakuan indifference curve ini adalah sebagai berikut :
1)   Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang konsumsi (misalnya barang x dan barang y) yang bisa dinyatakan dalam indifference map atau kumpulan dari indifference curve.
2)   Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
3)   Konsumen selalu berushaa mencapai kepuasan maksimum
Sifat-sifat indifference curve adalah sebagai berikut :
1)      Turun miring dari kiri atas ke kanan bawah
Hal ini disebabkan jika menambag jumlah barang x maka jumlah barang y akan dikurangi, dan sebaliknya bila barang y yang ditambah maka barang x dikurangi.
2)      Cembung mengarah ke titik 0 atau origin
Kalau garis indifference curve bergerak dari kiri atas menuju ujung kanan bawah berarti pada awalnya konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang y. Bila konsumen ingin mendapatkan tambahan barang x maka konsumen harus bersedia untuk melepaskan barang y lebih besar dari barang x yang diperlukan. Bila proses ini berjalan terus-menerus sampai ke ujung kanan bawah maka konsumen mengkonsumsi barang x lebih banyak dari barang y. Semakin sedikit barang y yang dikonsumsi maka semakin besar kesediannya untuk melepas barang y tersebut untuk mendapatkan tambahan barang x. Proses pengurangan barang y ini jika dibuat grafiknya akan berbentuk cembung ke arah titik origin, garis ini tidak mungkin berbentuk garis lurus dari kiri atas ke kanan bawah atau berbentuk cekung ke arah titik origin. Menagap? Karena perbandingan antara pertukaran barang y untuk mendapatkan tambahan barang x tidaklah konstan ataupun bertambah melainkan selalu berkurang.  Tingkat kesediaan konsumen untuk melepaskan suatu barang tertentu guna mendapatkan tambahan barang lain disebut marginal rate of substitution (MRS).
3)      Tidak saling memotong
Suatu indifference curve hanya berlaku untuk suatu tingkat pendapatan tertentu. Jika tingkat pendapatan seseorang menunjukkan naik atau turun maka insifference curve yang dimiliki oleh seseorang tersebut untuk suatu waktu dengan waktu yang lainnya akan berbeda, tidak hanya satu, tetapi banyak tergantung kepada frekuensi kenaikan atau penurunan dari pendapatannya. Keadaan seperti ini digambarkan sebagai indifference map. Indifference curve tidak mungkin berpotongan satu sama lain.









BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Distribusi adalah setiap upaya yang dilakukan baik oleh orang maupun lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan saluran distribusi merujuk pada proses pemilihan atau rute yang akan ditempuh oleh suatu produk ketika produk tersebut mengalir dari produsen ke konsumen. Kegiatan distribusi secara ekonomis merupakan suatu kegiatan ekonomi yang berupaya menambah manfaat atau nilai guna suatu barang melalui proses pemindahan tempat dan pengaturan waktu. Berdasarkan intensitasnya, saluran distribusi terbagi menjadi tiga bentuk yaitu saluran intensif, selektif dan ekslusif. Dan lembaga-lembaga distribusi yang paling umumu antara lain grosir, agen dan pedagang eceran.
Konsumsi adalah kegiatan atau tindakan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa. Kegiatan konsumsi merupakan tindakan pemuasan atas berbagai jenis tuntutan kebutuhan manusia. Pola konsumsi seseorang akan berubah-ubah sesuai dengan naik turunyya pendapatan. Variasi pola konsumsi seorang konsumen selalu ditujukan untuk memperoleh kepuasan yang maksimum. Kepuasan itu sendiri dalam pengertian yang sebenarnya sukar untuk diukur. Atas dasar itulah dalam teori keseimbangan konsumsi dimulai dengan beberapa dugaan.
Perilaku konsumen akan sejalan dengan hukum permintaan, dan hal ini hanya berlaku apabila syarat-syarat nya terpenuhi. Dalam mempelajari perilaku kosnumen tersebut dapat dilakukan dua pendekatan yaitu indifference curve approach dan marginal utility approach.
B.            Saran
Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan agar para pembaca dapat memahami inti dari pembahasan kegiatan ekonomi ini secara sederhana yang kemudian dapat diperdalam lagi oleh pemikiran pembaca masing-masing lalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari terutama dalam kegiatan konsumsi. Dalam distribusi perlu memperhatikan rute dan memilih saluran-salurannya sedangkan dalam konsumsi harus memperhatikan tingkat kebutuhannya.




DAFTAR PUSTAKA

Wiranata Udin S,dkk.2008.Materi dan Pembelajaran IPS SD.Jakarta:Universitas Terbuka
https://phierda.wordpress.com/2010/12/15/konsumsi.html diakses pada Jumat, 24 November 2017 pada 19.23 WIB




























PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar