PENERAPAN MBS
(MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH) DI SDN 19 KOTA BENGKULU
Mata Kuliah : Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dra. Sri Ken Kustianti, M.Pd.
Oleh
kelompok 11 :
1.
Irma
Nur Anisah A1G015021
2.
Oky
Hernawan A1G015045
3.
Risqi
Septria Arbianti A1G015065
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususan laporan
observasi “Penerapan MBS di SDN 19
Kota Bengkulu”. Laporan observasi ini disusun dengan tujuan untuk melengkapai salah
satu tugas mata Pegelolaaan
Pendidikan, serta untuk menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana
metode MBS di sekolah dasar.
Atas tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) bapak Drs. Herman Lusa, M.Pd. yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan observasi di SDN 19
Kota Bengkulu
2.
Kepala Sekolah SDN 19 Kota
Bengkulu bapak Masyhuri Effendi, S.Pd. yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan observasi di SDN 19 Kota
Bengkulu dan memberikan informasi kepada penulis tentang kurikulum yang
diterapkan melalui pemberian data maupun wawancara.
3.
Dosen pengampu mata
kuliah Pengelolaan Pendidikan Ibu
Dra. Sri Ken Kustianti, M.Pd. yang telah membimbing penulis dalam menyusun
laporan observasi ini.
4.
Teman –teman kelas 5 A program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar yang telah bekerja sama dalam menyusun laporan
observasi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami serta para pembaca.
Bengkulu, November 2017
Kelompok 11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................................. 2
D. Metode
Penelitian........................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah ................................................................................................................ 4
B. Manajemen Berbasis Sekolah SDN 19 Kota Bengkulu.................................................. 5
a.
Manajemen
Kurikulum............................................................................................. 5
b.
Manajemen
Peserta Didik......................................................................................... 15
c.
Manajemen
Pendidik dan Tenaga Kerja......................................................... ......... 16
d.
Manajemen
Keuangan..................................................................................... ......... 17
e.
Manajemen
Sarana Prasarana.......................................................................... ......... 17
f.
Manajemen
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat...................................... ......... 18
g.
Manajemen
Layanan Khusus ......................................................................... ......... 18
C. Kaitan Teori MBS dengan Kenyataan
Penerapannya di SDN 19 Bengkulu................. 19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 22
B. Saran............................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sekolah adalah salah
satu dari Tripusat pendidikan yang dituntut untuk mampu menjadikan output yang
unggul, di dalam sekolah juga terdapat desain organisasi dimana di dalamnya
terdapat tim administrasi sekolah yang terdiri dari sekelompok orang yang
bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan oranisasi. MBS terlahir dengan
beberapa nama yang berbeda, yaitu tata kelola berbasis sekolah (school-based
governance), manajemen mandiri sekolah (school self-manegement), dan bahkan
juga dikenal dengan school site management atau manajemen yang bermarkas di
sekolah.
Istilah-istilah
tersebut memang mempunyai pengertian dengan penekanan yang sedikit berbeda.
Namun, nama-nama tersebut memiliki roh yang sama, yakni sekolah diharapkan
dapat menjadi lebih otonom dalam pelaksanaan manajemen sekolahnya, khususnya
dalam penggunakaan 3M-nya, yakni man, money, dan material.
Penyerahan otonomi
dalam pengelolaan sekolah ini diberikan tidak lain dan tidak bukan adalah dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, maka Direktorat Pembinaan
SD menamakan MBS sebagai
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).
Tujuan utama adalah
untuk mengembangkan rosedur kebijakan sekolah, memecahkan masalah-masalah umum,
memanfaatkan semua potensi individu yang tergabung dalam tim tersebut. Sehingga
sekolah selain dapat mencetak orang yang cerdas serta emosional tinggi, juga
dapat mempersiapkan/tenaga-tenaga pembangunan.
Oleh karena itu perlu
diketahui pandangan filosofis tentang hakekat sekolah dan masyarakat dalam
kehidupan kita. sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan
merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat, hak hidup dan kelangsungan
hidup sekolah bergantung pada masyarakat, sekolah adlah lembaga sosial yang
berfungsi untuk melayani anggota2 masyarakat dalam bidang pendidikan, kemajuan
sekolah dan masyarkat saling berkolerasi, keduanya saling membutuhkan,
Masyarakat adalah pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat memerlukannya.
Sekolah dasar tidak
ubahnya sebagai sebuah institusi atau lembaga. Sebagai sebuah institusi atau
lembaga, sekolah mengemban misi tertentu yaitu melakukan proses edukasi ,
proses sosialisasi, dan proses tranformasi anak didik, dalam rangka
mengantarkan mereka siap mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya, yaitu
sekolah lanjutan tingkat pertama. Oleh karena demikian misinya, maka sekolah
dasar dapat dikategorikan sebagai lembaga atau institusi pendidikan.
Sebagai institusi atau
lembaga pendidikan, sekolah dasar menyelenggaqrakan berbagai aktivitas
pendidikan bagi anak didik dan melibatkan banyak komponen, sehingga aktivitas
maupun kompoen pendidikan disekolah dasar menuntut adanya manajemen yang baik
dalam rangka mencapai tujuan institusional sekolah dasar.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di
atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana penerapan MBS di SDN 19 Kota
Bengkulu?
2.
Bagaimana kaitan
antara teori MBS dengan kenyataan penerapannya di SDN 19 Kota Bengkulu?
C.
Tujuan
Observasi
Tujuan
umum dari observasi ini yaitu untuk mengetahui sistem penerapan MBS dan mempersiapkan mahasiswa
sebagai calon pendidik yang memiliki kemampuan dan bekal yang cukup tentang MBS di sekolah dasar. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
observasi ini antara lain :
1.
Mendeskripsikan
penerapan MBS di SDN 19 Kota Bengkulu
2.
Mendeskripsikan
kaitan teori MBS dengan kenyataan penerapannya di SDN 19 Kota Bengkulu
D.
Metode
Penelitian
1.
Waktu
dan tempat penelitian
Pelaksanaan observasi ini adalah pada hari Senin, 20 November 2017 dari pukul 07.30-11.00 WIB. Tempat pelaksanaan
observasi yaitu di SDN 19 Kota
Bengkulu. Alamat : Jl. Sawah
Lebar Bengkulu Kode Pos : 39228 Telp. (0736) 24126-21680
2.
Metodologi
Penelitian
Metodologi penelitian
yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dimana salah satu metode
penelitian kualitatif adalah observasi. Yang dimaksud observasi itu sendiri
yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati
hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu,
peristiwa, tujuan dan perasaan. Dalam metode observasi ini di dalamnya mencangkup
metode pendukung, antara lain :
a.
Pengamatan
Yaitu mengamati secara langsung MBS pada sekolah tersebut.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara
dua orang atau lebih antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara
ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang penerapan MBS di SDN 19 Kota Bengkulu melalui tanya jawab dari
penanya kepada narasumber.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupaka metode
mengumpulkan data dengan cara mengambil
data-data dari catatan dokumentasi sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam
hal ini peneliti mengambil dokumentasi melalui foto saat pelaksanaan pembelajaran
berlangsung sebagai bahan pendukung untuk menguatkan hasil observasi.
d. Sumber
Data
Data yang diperoleh dari dokumen
tentang kurikulum yang diberikan Kepala Sekolah SDN 19 Kota Bengkulu yaitu berupa Visi dan Misi
sekolah, dan data yang berkaitan
dengan MB. Data juga diperoleh dari hasil wawancara dari narasumber yaitu Kepala SDN 19 Kota Bengkulu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Profil SDN 19 Kota Bengkulu
SD Negeri 19 Kota Bengkulu adalah salah satu SD Negeri
favorit di kota Bengkulu. Dilihat dari geografis yang dekat dengan pusat kota Bengkulu. Hal, tersebut memacu pihak sekolah untuk
lebih meningkatkan kwalitas sekolah untuk setara dengan sekolah-sekolah lain
yang lebih maju. Walaupun dengan semua
keterbatasan baik Sarana dan prasarana pihak sekolah dan dibantu dengan seluruh
lapisan masyarakat berusaha mensejajarkan diri dengan sekolah lain yang lebih
maju.
Dalam rangka menyesuaikan dengan kekhasan, kondisi sekolah, potensi
daerah dan peserta didik, Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum SD Negeri 19 Kota Bengkulu disusun untuk menyesuaikan program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri mengikuti pendidikan lebih
lanjut. Untuk itu maka SD Negeri 19 Kota
Bengkulu merumuskan :
Visi SD Negeri 19
Kota Bengkulu
Membentuk
manusia yang cerdas, kreatif, kompetitif, dan berbudaya lingkungan serta
berakhlak mulia dan mempunyai ilmu pengetahuan teknologi berdasarkan iman dan
takwa (IMTAQ).
Misi
1.
Membudayakanperilaku yang
terpuji dilingkungan sekolah maupun diluar selaras dengan keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Mengoptimalkan kegiatan
pembelajaran sekolah yang berpedoman pada Manajemen Sekolah
3.
Menciptakan pembelajaran yang
inovatif dan kreatif
4.
Memiliki keterampilan dan
disiplin yang tinggi bagi seluruh masyarakat sekolah
5.
Terciptanya manajemen sekolah
yang transparan akuntabel
6.
Membudayakan cara memelihara
prasarana/ sarana dalam rangka menunjang dan akuntabilitas terhadap aset negara
7.
Mensukseskan program wajib
belajar 9 tahun
Tujuan Umum
1. Memberikan Bekal Kemampuan dasar baca,
tulis , hitung
2. Menyiapkan ketrampilan yang bermanfaat bagi anak didik dan
mempersiapkan anak didik untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.
3.
Meningkatkan
perilaku akhlak mulia bagi peserta didik.
4.
Mempersiapkan
peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat yang mandiri dan berguna.
5.
Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik,
melalui pembelajaran yang efektif
6.
Meningkatkan
prestasi output siswa.
7.
Mempersiapkan
peserta didik dalam melanjutkan pendidikan lebih lanjut.
B.
Manajemen Berbasis Sekolah SDN 19 Kota
Bengkulu
Berdasarkan data dan wawancara, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1.
Manajemen Kurikulum SDN 19 Kota Bengkulu
Kurikulum yang digunakan di SDN 19 adalah
kurikulum 2013 dan KTSP. Untuk kelas rendah menggunakan kurikulum 2013 dan
kelas tinggi menggunakan kurikulum KTSP. Struktur Kurikulum SD Negeri 19 Kota Bengkulu disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Kelulusan dan Standar Isi setiap Mata Pelajaran dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Kurikulum
SD Negeri 19 Kota Bengkulu memuat 8 Mata Pelajaran, Muatan Lokal dan
Pengembangan diri.
b. Muatan
lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah yang
materinya tidak bisa dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
c. Pengembangan diri bukan merupakan mata
pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik SD Negeri 19 Kota Bengkulu untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan dan minat, bakat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi atau dibimbing
pembina, guru atau tenaga kependidikan
yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar dan pengembangan karir
peserta didik.
d. Substansi Mata Pelajaran IPA dan IPS pada
Kurikulum SD Negeri 19 Kota
Bengkulu merupakan IPA
terpadu dan IPS terpadu.
e. Pembelajaran
pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada
kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
f. Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran dialokasikan sebagai tertera dalam struktur kurikulum tingkat satuan
pendidikan SD Negeri 19 Kota
Bengkulu
g. Alokasi waktu satu jam pembelajaran 35 menit dilaksanakan mulai hari senin sampai dengan sabtu.
h. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran
( dua semester ) adalah 34-38
minggu
Struktur Kurikulum SD Negeri 19 Kota Bengkulu
NO
|
Komponen
|
Alokasi Waktu
|
|||||
Kelas
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
A
|
Mata Pelajaran
|
|
|||||
1
|
P A I
|
|
3
|
3
|
3
|
||
2
|
Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
|||
3
|
Bahasa
Indonesia
|
5
|
5
|
5
|
|||
4
|
Matematika
|
6
|
6
|
6
|
|||
5
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
5
|
5
|
5
|
|||
6
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
3
|
3
|
3
|
|||
7
|
Seni Budaya
dan Keterampilan
|
4
|
4
|
4
|
|||
8
|
Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
4
|
4
|
4
|
|||
B
|
Mulok :
|
|
|
|
|||
|
a. Bahasa
Daerah
|
2
|
2
|
2
|
|||
|
b. Bahasa
Inggris
|
2
|
2
|
2
|
|||
|
c. Iqra
|
2
|
2
|
2
|
|||
C
|
Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
|||
Jumlah
|
26
|
27
|
28
|
34
|
34
|
34
|
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Kurikulum SD Negeri 26 Ketahun memuat kelompok mata pelajaran sebagai
berikut ini:
- Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
- Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
- Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi;
- Kelompok mata pelajaran estetika;
- Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan.
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam
kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan
demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata
pelajaran yang relevan. Cakupan
setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai
berikut:
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
NO
|
KELOMPOK MATA PELAJARAN
|
CAKUPAN
|
1.
|
Agama dan Akhlak Mulia
|
Kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
|
2.
|
Kewarganegaraan dan
Kepribadian
|
Kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan
gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
|
3.
|
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
|
Kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD dimaksudkan untuk mengenal,
menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknolgi, serta menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku
ilmiah yang kritis, kreatif dan
mandiri.
|
4.
|
Estetika
|
Kelompok
mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi
dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
|
5.
|
Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
|
Kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD menanamkan sportifitas dan
kesadaran hidup sehat.
Budaya
hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan
dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
|
Muatan Lokal
Muatan Lokal dapat dikembangkan
dan dilaksanakan oleh SD Negeri 19 Kota Bengkulu berdasarkan :
a.
Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM),
potensi dan kebutuhan daerah yang mencakup aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
ekologi, dan lain-lain;
b. Kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik;
c. Ketersediaan daya dukung/potensi satuan
pendidikan (internal) antara lain:
1) Kurikulum Satuan Pendidikan yang memuat
mata pelajaran muatan lokal;
2) Sarana prasarana: ruang belajar, peralatan
praktik, media pembelajaran, buku/bahan ajar sesuai dengan mata pelajaran
muatan lokal yang diselenggarakan;
3) Ketenagaan dengan keahlian sesuai tuntutan
mata pelajaran muatan lokal;
4) Biaya operasional pendidikan yang
diperoleh melalui berbagai sumber.
Pengembangan Diri
Pengembangan
diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan oleh
tenaga bimbingan konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk :
a.
Kegiatan Terprogram, meliputi kegiatan :
1) Bimbingan Konseling
2) Pengembangan diri yang
dilaksanakan sebagian besar di luar kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya
secara reguler setiap hari dengan jadwal yang telah ditentukan.
3) Untuk melaksanakan kegiatan
pengembangan diri harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
● Setiap peserta didik diwajibkan
mengikuti
kegiatan keagamaan dan memilih satu kegiatan pengembangan diri lainnya.
● Peserta didik dikategorkan
tuntas dalam pengembangan diri, jika 75% kehadiran dalam mengikuti kegiatan
tersebut dengan nilai baik
● Apabila dalam kegiatan
pengembangan diri peserta didik memperoleh prestasi dengan membawa nama sekolah
pada tingkat kota, propinsi maupun nasional akan diberi penghargaan,
diantaranya piagam dan bonus nilai amat baik.
● Kegiatan pengembangan diri
merupakan salah satu syarat kenaikan kelas
● Kriteria penilaian kegiatan
pengembangan diri adalah:
Amat baik =
A 1) kehadiran tidak kurang dari
75 %
2) berprestasi membawa nama
sekolah,
3)
Produk yang dihasilkan baik
Baik = B 1)
kehadiran 65% - 74%
Cukup = C 1)
kehadiran 50% - 64%
Kurang = kurang dari 50 %
4.
Ketuntasan Belajar
Untuk menentukan KKM Menggunakan Kriteria-kriteria sebagai berikut:
a.
Tingkat Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap SK/KD yang harus dicapai oleh siswa.
b.
Kemampuan Sumber Daya Pendukung : Yaitu ketersediaan tenaga, sarana dan
prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan, manajemen sekolah, kepedulian
stakholders sekolah.
c.
Tingkat Kemampuan (Intake) rata-rata
siswa
KKM kelas I berdasarkan tes masuk/ seleksi
KKM Kelas II s.d. VI berdasarkan pada tingkat pencapaian
KKM kelas sebelumnya.
d.
Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan per aspek
e.
Untuk menentukan ketuntasan mata pelajaran, jika mata pelajaran mempunyai beberapa
aspek yang dinilai; maka nilai beberapa aspek dijumlahkan dan dibuat rata-rata
dan dibandingkan dengan rata-rata KKM.
Daftar Nilai KKM SDN 19 Kota Bengkulu adalah :
No
|
Mata Pelajaran
|
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
|
|||||
Kelas /Angka
|
|||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||
1
|
Pendidikan Agama Islam (PAI)
|
75
|
75
|
75
|
75
|
76
|
77
|
2
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
75
|
76
|
76
|
75
|
76
|
77
|
3
|
Bahasa Indonesia
|
77
|
77
|
76
|
76
|
76
|
77
|
4
|
Matematika
|
72
|
73
|
73
|
73
|
76
|
77
|
5
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
73
|
76
|
75
|
75
|
76
|
77
|
6
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
75
|
75
|
76
|
75
|
76
|
77
|
7
|
Seni Budaya dan Keterampilan
|
75
|
75
|
75
|
77
|
77
|
77
|
8
|
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
73
|
75
|
75
|
75
|
76
|
76
|
B
|
Mulok :
|
|
|
|
|
|
|
|
B. Asing (Inggris)
|
73
|
73
|
73
|
75
|
75
|
75
|
Remedial
a)
Remedial dilaksanakan minimal 1 kali untuk setiap kali dilakukan ulangan
harian (Setelah satu atau beberapa
Kompetensi dasar)
b)
Nilai hasil remedial tidak boleh melebihi KKM
c)
Kompetensi yang diremedial adalah yang tidak tuntas / tidak lulus.
Kenaikan Kelas
Syarat
untuk dapat naik kelas adalah :
1)
Lulus / tuntas pada semua mata pelajaran
2)
Boleh tidak lulus / tidak tuntas maksimal 3 mata
pelajaran
3)
Kehadiran 95 %,
alfa 5 %
4)
Berprilaku minimal baik, dengan indikator tidak
berkelahi, tidak melakukan pelecehan seksual dan tidak mencuri
5)
Mengikuti minimal satu kegiatan pengembangan diri
6)
Penetapan kenaikan kelas dihitung dari hasil semester 1dan 2 dengan ketentuan sebagai
berikut :
-
Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tuntas, mata pelajaran tsb dinyatakan tuntas.
- Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, mata
pelajaran harus dilakukan perhitungan pada mata pelajaran tersebut sebagai
berikut: Hitunglah nilai rata-rata semester 1 dan 2 pada
mata pelajaran tersebut, kemudian hitunglah rata-rata KKM semester 1 dan 2 mata
pelajaran tersebut, jika nilai rata-rata semester 1 dan 2 mata pelajaran
tersebut sama atau lebih besar dari rata-rata KKM, mata pelajaran tersebut
dinyatakan tuntas.
Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter
merupakan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai kehidupan yang
melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan,
hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Pelaksanaannya terintegrasi
dalam perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran. Nilai yang dikembangkan
di SDN 19 Kota Bengkulu antara
lain :
Distribusi
Nilai-Nilai Utama ke Dalam Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
|
Nilai Utama
|
1. Pendidikan Agama
|
Religius, jujur, santun,
disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai
keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan hak
dan kewajiban, kerja keras, peduli
|
2. PKn
|
Nasionalis, patuh pada aturan
sosial, demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban
diri dan orang lain
|
3. Bahasa Indonesia
|
Berfikir logis, kritis, kreatif
dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
|
4. Matematika
|
Religius, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, demokratis,
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kerja keras, keingintahuan,
kemandirian, percaya diri
|
5. IPS
|
Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja
keras
|
6. IPA
|
ingin tahu, berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri,
menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli
lingkungan, cinta ilmu
|
7. Bahasa Inggris
|
Menghargai keberagaman, santun,
percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial
|
8. Seni Budaya
|
Menghargai keberagaman,
nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin,
demokratis
|
9. Penjasorkes
|
Bergaya hidup sehat, kerja
keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi
orang lain
|
11. Muatan Lokal
|
Menghargai keberagaman,
menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli
|
Kurikulum SDN 19 Kota Bengkulu disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di SDN 19 Kota Bengkulu . Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum
SDN 19
Kota Bengkulu ini
disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip
pengembangan KTSP sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman dan taqwa
serta Akhlak mulia.
Keimanan
dan ketaqwaan serta Akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik SD Negeri 26 Ketahun secara utuh. Kurikulum Tingkat SD Negeri 19 Kota Bengkulu disusun agar sejauh mungkin semua
mata pelajaran dan kegiatan pengembangan diri dapat menunjang peningkatan iman
taqwa serta Akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi,
kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan . Sejalan dengan itu Kurikulum SD Negeri 19 Kota Bengkulu disusun dengan memperhatikan
potensi, Tingkat Perkembangan, Pemahaman, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan soaial, spiritual dan kinestetik
peserta didik SD Negeri 19 Kota Bengkulu
3.
Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan SD Negeri 19 Kota Bengkulu memiliki potensi, kebutuhan,
tantangan dan keragaman dan karakteristik lingkungan, masing– masing daerah
memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman kehidupan sehari–hari.
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Seni
Pendidikan
harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
Kurikulum SD Negeri 19 Kota Bengkulu harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
5. Agama
Kurikulum
SD Negeri 19 Kota
Bengkulu harus
dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama, oleh karena itu,
muatan Kurikulum SD Negeri 19 Kota Bengkulu semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan
akhlak mulia.
6. Persatuan Nasional dan
Nilai-Nilai Kebangsaan
Pendidikan
di SD Negeri 19 Kota Bengkulu diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan bagi seluruh peserta
didik, yang manjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum SD Negeri 19 Kota Bengkulu harus dapat mendorong berkembangnya
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.
7. Kondisi Sosial Budaya
Masyarakat Setempat
Kurikulum
SD Negeri 19 Kota Bengkulu dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya
dari daerah dan bangsa lain.
8. Karakteristik Satuan
Pendidikan
Kurikulum
SD Negeri 19 Kota Bengkulu dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi dan ciri khas satuan pendidikan SD Negeri 19 Kota Bengkulu.
Kekurangan menggunakan kurikulum 2013
diungkapkan oleh Kepala SDN 19 Kota Bengkulu adalah hanya menekankan
kepada pengembangan sikap dan moral.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Banyak sekali
kegiatan ekstrakurikuler di SDN 19 Kota Bengkulu diantaranya Pramuka, Seni
Tari, Seni Musik, Bela Diri, dan Olahraga .
Kegiatan Penunjang Akademik
Dengan
mengadakan berbagai kegiatan seperti pentas seni, dan mengikutsertakan peserta
didik pada berbagai perlombaan demi mencetak prestasi.
2.
Manajemen Peserta Didik SDN 19 Kota Bengkulu
Penerimaan Peserta Didik
Kuota penerimaan
peserta didik baru setiap tahun maksimal adalah 120 siswa. Dari 120 siswa
dibagi menjadi 3 kelas.
Jumlah Peserta Didik Sekarang
Jumlah peserta
didik SDN 19 Kota Bengkulu adalah 630 orang. Kelas 1 dengan jumlah 74 orang,
kelas 2 dengan jumlah 109 orang, kelas 3 dengan jumlah 119 orang, kelas 4
dengan jumlah 103 orang, kelas 5 dengan jumlah 113 orang, kelas 6 dengan jumlah
113 orang.
Prestasi
Prestasi yang
diperoleh dari peserta didik banyak sekali dari bidang akademik maupun bidang
non akademik (olahraga). SDN 19 menduduki peringkat 4 di provinsi Bengkulu.
3.
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SDN 19 Kota Bengkulu
a.
Rencana Kebutuhan Guru dan Pegawai
Untuk memenuhi kebutuhan
guru dilakukan dengan cara guru mencatat kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan
untuk selanjutkan disampaikan kepada kepala sekolah untuk ditindak lanjuti.
b.
Usulan Pengadaan Guru Dan Pegawai
Kepala sekolah
mengusulkan kebutuhan pengadaan guru dan pegawai kepada dinas pendidikan. Untuk guru-guru yang
mengajar di SDN 19 Kota Bengkulu ini
tidak diijinkan untuk mengajar juga di SD lain.
c. Kenaikan
Pangkat Dan Golongan
Kenaikan pangkat dan golongan pada SDN 19 Kota Bengkulu terjadi setiap 4
tahun sekali sesuai dengan prestasinya.
d. Buku
Catatan Penilaian Guru
Penilaian terhadap kinerja guru dilakukan
oleh kepala sekolah melalui DP3 yang isinya antara lain mencakup kesetiaan,
tanggungjawab, dan kreatifitas selain itu juga melalui kegiatan perlombaan
mengajar yang diadakan setiap ulang tahun yayasan.
e. Surat
Permintaan Pensiun
Waktu pensiun di SD yaitu usia 60 Tahun. Yang membedakan
dengan SD Negeri yaitu untuk guru yang diangkat oleh yayasan DWIJENDRA ini
tidak memperoleh dana pensiun tetapi hanya menperoleh uang pesangon. Pengajuan
permohonan pensiun diajukan satu tahum sebelum pension
f. Daftar
Presensi Guru Dan Data Kepegawaian
Presensi di SDN 19 Kota Bengkulu ini dilakukan secara manual. Presensi ini
dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada berangkat dan pulang kerja.
g. Pegawai Honorer
Pegawai honorer di SDN 19 Kota Bengkulu bekerja di Perpustakaan, UKS, dan
petugas kebersihan sekolah.
4.
Manajemen Keuangan SDN 19 Kota Bengkulu
Administrasi keuangan
pada SDN 19 Kota Bengkulu
terbilang lengkap dan teroganisir dengan baik. Untuk masalah administrasi
keuangan SDN 19 Kota Bengkulu
diserahkan pada tata usaha adapun. Pada awal tahun SDN 19 Kota Bengkulu membuat rencana
anggaran kegiatan sekolah yang berisi pemasukan dan pengeluaran dana. Sumber
dana yang berasal dari bantuan ini meliputi : BOS, PEMDA, dana hibah yang
diperoleh dari Provinsi dan Kota.
Adapun pengelolaan dana BOS adalah untuk berikut :
a. Pengembangan kompetensi bidang akademik
non akademik
b. Pengembangan kurikulum
c. Pengembangan proses pembelajaran
d. Pengembangan sistem penilaian
e. Pendidikan dan tenaga kependidikan
f. Pengembangan manajemen sekolah
g. Pengembangan kesiswaan/ ekstrakurikuler
h. Budaya dan lingkungan sekolah
i.
Pendidikan
karakter dan budaya bangsa serta kewirausahaan
5.
Manajemen Sarana dan Prasarana SDN 19 Kota
Bengkulu
Sarana dan prasarana di SDN 19 Kota Bengkulu sudah dapat dikatakan baik meski
ada beberapa yang belum dimiliki seperti
mushola karena keterbatasan tempat (ruang).
NO.
|
Aspek yang
diamati
|
Keadaan barang
|
Diskripsi
hasil pengamatan
|
|
Ada
|
Tidak ada
|
|||
1
|
Buku
pemeriksaan kelengkapan barang
|
v
|
Buku pemeriksaan kelengkapan barang ada di ruang
kepala sekolah
|
|
2
|
Buku
inventaris barang, ruang dan kelas
|
v
|
Buku inventaris barang ada di ruang kepala
sekolah
|
|
3
|
Papan jumlah barang di kelas
|
v
|
Papan ini ada di setiap kelas dengan berisikan
catatan jumlah barang yang ada di kelas tersebut
|
|
5
|
Kartu
inventaris kendaraan
|
v
|
Belum ada,
karena di SD Dwijendra belum memeliki kendaraan dinas
|
|
7
|
Daftar usulan
pengadaan barang
|
v
|
Pengadaan
usulan barang dan barang dalam ruang kelas dilakukan secara kekeluargaan,
jika ada kerusakan, pegawai langsung segera melapor kepada kepala sekolah.
Kemudian kepala sekolah melapor pada dinas pendidikan
|
6.
Manajemen Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat SDN 19 Kota Bengkulu
Sejauh ini tidak ada kendala antara
hubungan sekolah dengan masyarakat. Untuk menjalin hubungan yang baik, maka
diperlukan adanya rapat dengan wali murid. Kemudian apabila ada kegiatan di SD
seperti pentas seni, mengundang masyarakat sekitar untuk menyaksikan pentas
seni tersebut. Untuk meningkatkan popularitas sekolah, pihak sekolah berusaha
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di SDN 19 ini sehingga mendapat nilai
plus dan mendapat kriteria baik bagi
masyarakat sekitar. Hubungan kerjasama SD 19 Kota Bengkulu dengan
berbagai BANK di Bengkulu, yaitu Bank BRI, BNI dan Bank Bengkulu dalam
pengadaan beasiswa untuk siswa yang kurang mampu. Dan sekita 40 % dari jumlah
keseluruhan siswa mendapat beasiswa dari bank tersebut.
7.
Manajemen Layanan Khusus SDN 19 Kota
Bengkulu
Manajemen layanan khusus di SDN 19 Kota Bengkulu diantaranya :
a. UKS
UKS di SD ini dapat dikatakan baik dengan sarana yang memadai dan di
tanggung jawabi oleh seorang perawat yang merupakan pegawai honorer. Fasilitas
baik tempat tidur maupun obat obatan di SD ini sudah lengkap.
b. Perpustakaan
Perpustakaan si SD ini dapat dikatakan baik dengan sarana yang memadai dan
di tanggung jawabi oleh seorang perputakawati pegawai honorer. Fasilitas baik
meja kursi baca dan buku buku juga lengkap.
Belum ada layanan khusus lain karena berbagai faktor. Menurut kepala SDN 19
Kota Bengkulu pengadaan kendaraan sekolah baru dalam proses perencanaan. Untuk
layanan makan siang siswa memang tidak ada, karena SDN 19 ini belum menerapkan
sistem belajar fullday.
C.
Kaitan antaran Teori MBS dengan Kenyataan
Penerapannya di SDN 19 Kota Bengkulu
Menurut hasil observasi dan wawancara, penerapan MBS di SDN 19 Kota
Bengkulu sudah dapat dikatakan baik sebab MBS nya sangat terstruktur. Tujuh
gugusan penting dalam MBS sudah berjalan sebagaimana mestinya, tuju gugusan
tersebut adalah :
|
1.
Komponen kurikulum atau pembelajaran mencakup kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler sudah berjalan dengan baik
2.
Komponen kesiswaan mencakup kegiatan penerimaan siswa
baru, pengelompokkan siswa, sampai dengan pelulusan siswa sudah berjalan dengan baik
3.
Komponen kepegawaian mencakup kepala sekolah, guru
kelas, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, guru mata pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta pesuruh sekolah sudah terstruktur dengan baik
4.
Komponen sarana dan prasarana mencakup lahan sekolah,
gedung, alat peraga, perabot, buku paket, dan buku pelengkap. Kendalanya adalah lahan sekolah yang sempit
sehingga terhambat untuk membangun gedung. SD ini belum memiliki musola karena
lahan yang tidak memungkinkan.
5.
Komponen keuangan mencakup: keuangan dari substansi
pemerintah, biaya operasional pendidikan atau BOS.
6.
Komponen masyarakat mencakup hubungan sekolah dengan
masyarakat, seperti orang tua siswa, tokoh masyarakat, warga masyarakat,
organisasi sosial kemasyarakatan, dan lembaga pemerintah maupun swasta. Di SDN ini sering melibatkan wali murid
dan masyarakat sekitar dalm berbagai kegiatan sekolah.
7.
Komponen layananan teknis mencakup Unit Kesehatan
Sekolah, Perpustakaan, asrama
siswa, antarjemput siswa, dan makan siang siswa. Namun di SD ini hanya memiliki UKS dan Perpustakaan. Untuk layanan antar
jemput dan makan siang maupun asrama di SD ini tidak ada. Namun untuk kendaraan
sekolah sedang dalam proses perencanaan.
Apabila
merujuk pada gugusan substansi yang dikedepankan oleh para pakar menejemen
pendidikan maka sebenarnya manajemen sekolah itu pada dasarnya keseluruhan
kegiatan manajemen ketujuh gugusan substansi tersebut.
Dengan kata lain, manajemen sekolah
dasar meliputi :
(1) manajemen pembelajaran
(2) kesiswaan
(3) manajemen kepegawaian
(4) manajemen sarana dan prasarana
pendidikan
(5) manajemen keuangan
(6) manajemen hubungan sekolah dengan
masyarakat dan
(7) manajemen layanan khusus.
Terlepas dari jumlah dan kualitasnya, yang pasti
semua komponen yang dimiliki oleh sekolah dasar merupakan masukan (input) yang
secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis masukan, yaitu
masukan sumber daya manusia (human resourcesinput), masukan material (material
input), dan masukan lingkungan sekolah (environn-ientalinput), serta anak didik
sebagai masukan mentah (rawinput), menuju keluaran sebagaimana diharapkan.
Namun, para pakar administrasi pendidikan telah mencoba mengklasifikasi komponen-komponen
tersebut menjadi beberapa gugusan substansi pendidikan. Mereka
mengklasifikasinya menjadi tujuh gugusan substansi, yaitu gugusangugusan
substansi kurikulum atau pembelajaran, kesiswaan, kepegawaian. sarana dan
prasarana, keuangan, lingkungan masyarakat, dan layanan teknis.
Proses pendayagunaan semua komponen-guru, tenaga TU,
buku paket, tenaga pustakawan, gedung, alat peraga. dan komponen lainnya,
itulah kegiatan kegiatan manajemen di SDN 19 Kota Bengkulu ini. Jadi, bagaimana mendayagunakan guru
sekolah dasar, itulah salah satu kegiatan manajemen di sekolah dasar. Bagaimana
mendayagunakan semua alat peraga di sekolah dasar, itulah salah. satu kegiatan
manajemen sekolah dasar. Demikian pula, agaimana mendayagunakan buku paket
sekolah dasar, itulah salah satu kegiatan manajemen sekolah dasar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil observasi di SDN 19 Kota Bengkulu dan setelah
membandingkan 3 pilar dan tujuh
substansi MBS yang diterapkan di sekolah dengan materi kuliah MBS, maka
kelompok kami mengambil kesimpulan bahwa implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah di SDN 19 Kota Bengkulu telah
terlaksana dengan baik dibuktikan dengan memperoleh akreditasi A pada tahun 2012.
B.
Saran
Untuk menunjang keberhasilan MBS semestinya pemerintah
memfasilitasi sarana dan prasarana sekolah. Perlu diadakannya penataran-penataran tentang MBS kepada guru
untuk lebih meningkatkan kemampuan kompetensi dalam mengembangkan sekolah yang
menerapkan MBS. Adanya transparansi dalam pelaksanaan MBS kepada semua
pihak yang terkait agar harapan dan tujuan sekolah dapat tercapai dengan
maksimal. Peran serta masyarakat dan orang tua siswa sangat
diharapkan untuk memajukan dan mewujudkan pelaksanaan MBS yang efektif
dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Parwanto, M. Ngalim.
2008. Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Santori, Djam’an. 2010. Problematika Pendidikan dasar.
Bandung: Ilmu Cahaya Hati
Internet http://nasuprawoto.wordpress.com/2010/01/18/komsep-dasar-manajemen-sekolah-dasar diakses pada 25 November 2017 pukul 14.02 WIB
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar